Pernahkah kita memperhatikan, berapa angka penyandang tuna rungu atau tuli di Indonesia?

Setiap tahunnya, diperkirakan 4,5% (11,5 juta) angka tuli di Indonesia. Angka ini tertinggi pada usia 7-18 tahun atau pada anak SD, SMP, dan SMA. Ada 0,11% dari anak usia kurang dari 5 tahun atau sekirar 25 ribu kasus masuk pada kategori tuli pada tahun 2018.

Angka ini terbilang cukup besar. Besar pula dalam hitungan biaya yang harus dikeluarkan oleh para penyandang tuli kurang mampu. ABD (Alat Bantu Dengar) sangat mahal. Padahal, dengan alat itu kemampuan kognitif dan afekti seorang tuli bisa ditingkatkan.

Alat Bantu Dengar (ABD) menjadi kebutuhan utama dalam upaya mengurangi hambatan berkomunikasi yang dihadapi oleh Penyandang Disabilitas Sensorik Rungu Wicara (PDSRW). Mereka bisa lebih berdaya dan mandiri dengan alat ini.

Setidaknya, diperlukan 75 Miliar untuk membantu anak miskin mendapatkan Alat Bantu Dengar untuk masa depan mereka yang lebih baik.

Meski sumber daya yang dibutuhkan sangat besar, namun dari uluran tangan kita bersama, cita-cita ini bisa terwujud. Mereka ingin berdaya dan tidak ingin merepotkan orang lain. Bantuan sahabat sangat berarti dalam mengubah kehidupan mereka.

Berkah Aset Wakaf

Jl. Raya Ragunan No.09, RT.3/RW.3, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540

0811343345

berkahasetwakaf@gmail.com