Kedudukan anak yatim sangat istimewa di mata agama Islam. Maka tidak heran jika anjuran untuk merawat anak yatim sangat ditekankan oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Merawat anak yatim memiliki berbagai keutamaan yang tidak bisa diabaikan oleh umat muslim.

Allah SWT tidak hanya menjanjikan surga bagi mereka yang ikhlas dan ikhlas dalam merawat dan menyayangi anak yatim.

Namun, tak ada seorang pun yang bercita-cita untuk menjadi seorang yatim, namun takdir yang menentukan mereka. Seperti beberapa anak di Palestina menjadi yatim karena keadaan yang ada. Mereka di yatimkan dengan cara sang ayah ditembak saat berjuang, atau dibuat meninggal saat menjadi tahanan di penjara Israel. Kondisi ini membuat para anak-anak kehilangan figur seorang ayah di usia yang masih terbilang sangat muda.

Awal Tahun 2023 ini tercatat sekitar 27.000 jumlah yatim di gaza palestina. Jumlahnya kian bertambah setiap konflik atau agresi pecah. Tak terhitung banyaknya cerita pilu dari keluarga mereka. Karena terbatas akibat tak ada tulang punggung keluarga. Sehingga hidup dengan mengandalkan bantuan.

Muhammad Bassam Issa Al-Dahdouh (13) salah satunya. Muhammad ditinggalkan ayahnya pada saat dia berusia 11 tahun. Saat ini dia tinggal bersama ibu dan adik-adiknya dan harus ikut berjuang mencari nafkah demi keluarganya.

Muhammad menyukai bola dan dulu sebelum ayahnya meninggal dia sering bermain bola bersama teman-temannya. Namun saat ini dia tidak bisa bermain bersama teman-temannya karena dia harus bekerja di lahan pertanian untuk mendapatkan 20 shekel atau sekitar Rp 80.000 per hari. Dia harus berangkat pukul 3 pagi ke ladang dan pulang dalam keadaan lelah, dan bahkan dia harus menghadapi panasnya ladang saat musim panas demi menafkahi keluarganya.

Kisah pilu turut dirasakan oleh Maya yang merupakan salah satu korban yang terdampak akibat serangan Israel. Pada saat serangan tahun 2014, terjadi pengeboman di dekat bangunan tempat ayah dan ibu Maya tinggal. Saat itu Maya masih dalam kandungan ibunya dalam usia 9 bulan.

Ayah membawa Ibu yang sedang mengandung Maya untuk berlindung dari serangan bom tersebut. Namun, pengeboman tersebut nyata mempengaruhi bayi yang masih dalam kandungan, yaitu Maya.

Sehingga ketika Maya lahir, Ayah dan Ibu sudah mengetahui bahwa Maya kehilangan pendengarannya, hal ini juga berpengaruh pada kemampuan berbicara Maya. Maya menjadi anak dengan keterbatasan mendengar dan bicara sejak kecil. Dan hingga kini, maya hanya tinggal bersama neneknya karena Ayah dan Ibu sudah meninggalkan Maya terlebih dahulu.

ASAR Humanity mengajak para #Jembatankebaikan untuk sama-sama menjemput pahala dengan memuliakan anak yatim yang sedang berjuang di Bumi Syam. Sama-sama kita berikan bantuan terbaik untuk para anak yatim disana, bisa menjadikan kita dekat dengan Rasulullah saat di akhirat nanti, sebagaimana tercantum dalam hadits berikut:

“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).

Dengan memuliakan anak yatim kita bisa mendapatkan kesempatan dengan Rasulullah. Lalu, bayangkan jika anak yatim tersebut adalah anak yang sedang berjuang untuk agama Allah (fisabilillah).

#Jembatankebaikan, Jangan henti membersamai yatim palestina. Mari menjadi orantua asuh yang memeluk dan sayangi mereka.