Seorang ayah pasti akan selalu memperjuangkan yang terbaik demi anak-anaknya, meskipun itu harus mengorbankan waktu tidur dan membuat mereka menahan lapar. Begitupun dengan Pak Suherman. Demi anak semata wayangnya yang lahir dengan kondisi hidrosefalus dan gizi buruk, ia lakoni segala jenis pekerjaan serabutan.

14 hari awal di kelahiran anaknya, Jaelani, Pak Suherman menemukan ada yang tak normal dari kepala anaknya itu.

“Waktu itu, kepala Jaelani makin berat dan membesar. Saya belum sempat bawa periksa karena tidak ada biaya,” tutur Pak Suherman saat ditemui di kediamannya di Desa Catur Swako, Kec. Bumi Agung, Kab. Lampung Timur, Prov. Lampung.

Pak Suherman sudah berpisah dengan istrinya, dan kini berjuang seorang diri menjadi pekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu. Uang penghasilannya hanya cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Sementara itu, untuk pengobatan Jaelani, demi mendapatkan KIS (Kartu Indonesia Sehat), Pak Suherman harus membujuk kakaknya untuk memasukan nama Jaelani ke Kartu Keluarganya, karena Pak Suherman belum memiliki Kartu Keluarga

Karena sempat menunda pengobatan, kondisi Jaelani kini semakin memprihatinkan, tulang di badannya terlihat jelas, kepalanya juga tak kunjung mengecil. Jaelani juga seringkali terkena demam tinggi hingga menangis di tengah malam. Saat ini, Pak Suherman hanya bisa pasrah dan berikhtiar dengan penghasilan yang ada.

“Tiap malam gak pernah lepas doa untuk Jaelani, keinginan saya sekarang cuma kesembuhan anak saya” ucapnya.

Sobat Quran, betapa kuatnya pundak Pak Suherman. Yuk, sisihkan rezeki untuk irngankan beban Pak Suherman supaya Dik Jaelani bisa tumbuh sehat seperti anak lainnya.

Semoga kebaikan yang Sobat Quran tunaikan akan menjadi pemberat timbangan amal kebaikan untuk akhirat yang kekal, aamiin.