Musim dingin di bayangan kita sebagai orang Indonesia mungkin adalah waktu yang penuh dengan keceriaan dan perayaan. Segala gambaran tentang musim dingin yang sering kita lihat di film memang sangat menggembirakan. Namun, tidak begitu bagi rakyat Palestina.

Tidak ada bermain boneka salju atau ski. Tidak ada duduk di depan perapian sambil meneguk segelas coklat panas. Yang ada hanyalah rasa dingin menusuk yang masuk lewat lubang-lubang bekas peluru Israel di rumah warga Palesina.

"Rumah kami rusak selama Gaza di bombardir. Atap bocor dan udara sangat dingin, saya khawatir anak-anak saya bisa sakit karena kedinginan." Kata Hala seorang wanita Palestina.

Ia tinggal di lingkungan Syaja'iyah, Gaza, beserta 4 anaknya yang telah menjadi yatim. Rumahnya tidak lagi utuh setelah dibombardir serangan Israel. Akibatnya, udara dingin akan masuk melalui lubang-lubang di dinding dan atap.

Setiap hari mereka tidur dalam kedinginan. Hala terkadang terjaga sepanjang malam karena khawatir anak-anaknya terkena Hipotermia. Mereka mengandalkan tong-tong kosong untuk dijadikan perapian seadanya.

Selama kurang lebih 2 bulan, warga Palestina harus bertarung dengan musim dingin yang bisa mencapat kurang dari 5 derajat celcius. Tanpa tempat tinggal layak dan pakaian yang cukup untuk menghangatkan tubuh.

Sahabat KNRP bisa menjadi bagian dari Gerakan kemanusiaan dari Indonesia: Senyumkan Palestina. Khususnya untuk membantu saudara-saudara, kita pengungsi palestina yang akan menghadapi musim dingin tahun ini.

Bantuan yang sahabat KNRP berikan akan disalurkan berupa :

• 300 Paket Pakaian Hangat
• 500 Paket Selimut
• 1000 Paket Sembako
• 100 Alat Penghangat Ruangan
• 500 Santunan Yatim Palestina

Untuk memberikan donasi terbaik, silakan ikuti langkah-langkah berikut ini:

Semoga keberkahan Palestina dan al-Aqsa selalu mengiringi kita semua. Aamiin.

Salam Hangat,

KNRP