Jauh-jauh merantau ke kota dan menjadi kuli bangunan demi bisa membangun Kobong (tempat ngaji) sederhana untuk tempat mengaji anak-anak di kampungnya – Ustadz Wana

---

Lima tahun mengabdikan diri untuk mengajari ngaji anak-anak di kampungnya dan semata mengharap ridho dari Allah, tak pernah ada rasa mengeluh bergelayut dalam perjuangannya mencetak generasi Qur’ani di kampungnya. Beliau tidak ingin anak-anak di sekitar kampung tempat tinggalnya tumbuh tanpa mengenal ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Bapak dari 2 anak ini bahkan sampai harus merantau ke kota dan menjadi kuli bangunan demi bisa membangun kobong sebagai tempat mengaji anak-anak di kampungnya. Dapur kecil di belakang rumahnya beliau ubah menjadi kobong sederhana.

Keterbatasan tempat, meja ngaji, dan Al-Qur’an membuat 36 santri tersebut harus mengaji dengan berdesak-desakan dan bergantian satu dengan yang lainnya.

“Ini tadinya dapur, lalu saya bangun menjadi kobong (tempat ngaji) dengan biaya seadanya. Ada sekitar 36 santri yang ngaji di sini. Kondisinya ya seperti ini, sempit dan sederhana. Tapi, alhamdulillah mereka tetap semangat ngaji,” ujar Ustadz Wana.

“Saya ingin bisa bangun kobong buat santri akhwat (perempuan) nya biar gak desak-desakkan lagi. Jadi mereka nyaman ngajinya, lancar, bisa konsentrasi, dan hafalan Qur’annya bisa meningkat. Aamiin,” ucap Ustadz Wana penuh harap.

Sahabat, begitu besar jasa-jasa dan pengorbanan para guru ngaji di pelosok Banten. Melalui program “Santunan 500 Guru Ngaji Di Pelosok Banten” ayo berikan hadiah terbaikmu sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian kepada mereka melalui:

1. Klik "Donasi Sekarang"
2. Masukkan Nominal atau Pilih Nominal yang Tersedia
3. Pilih Metode Pembayaran (Go-Pay/Mandiri/BSM/BCA/Internet Banking lainnya)
4. Transfer Sesuai dengan Nominal yang Tercantum Beserta Kode Uniknya