Bagi anak-anak SD, mendayung perahu sendiri selama 1/2 jam bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi mereka berusaha menikmati setiap perjalanan yang harus dilalui untuk sampai ke sekolahnya..

Halo, Kakak Baik!
Perkenalkan, kami adalah murid-murid di SDN 6 Nanga Sekatat, Ketungau Tengah, Sintang, Kalimantan Barat. Setiap hari, kami dari berbagai desa jalan kaki menuju tepian sungai untuk menaiki sampan yang biasa kami gunakan. Sampan ini hanya muat untuk maksimal 2 orang, Kak. Bisa lebih sih, tapi kami khawatir sampannya akan terbalik kalau lebih dari 2 orang.

Akhirnya kami sepakat untuk setiap sampan dinaiki oleh 2 orang saja. Kami mendayung sampan itu berdua selama 1/2 jam dari Ketungau Hilir sampai di Ketungau Tengah. Hanya ini akses terdekat yang bisa kami lalui untuk sampai di sekolah.

Kami bisa saja berjalan kaki. Tapi itu akan lebih melelahkan karena bisa memakan waktu sampai 1,5 jam. Dengan tanpa pengamanan, kami tak punya pilihan selain mendayung sampan ini sendiri.

Sebenarnya kami bisa menggunakan perahu sewa. Tapi biaya sewanya bisa sampai Rp1 juta, Kak. Orang tua kami tidak mampu kalau harus membayar iuran sewa secara terus-menerus. Lebih baik menggunakan sampan ini. Meski kecil, yang penting kami bisa tetap sekolah.

Sampai di sebrang tepian sungai Ketungau Tengah, perjalanan kami masih belum selesai. Kami masih harus berjalan kaki lewati hutan, Kak. Capek, tapi seringkali capeknya tak terasa karena sambil bercanda dengan teman-teman.

Sebenarnya kami harap bisa punya perahu pendidikan gratis sendiri yang menggunakan mesin. Bu Guru di sekolah juga berharap begitu. Beberapa kali kami ada kegiatan sekolah yang mengharuskan menyebrang sungai, tapi kami tak punya perahu sendiri.
------------------
Kakak Baik, maukah bantu bangun perahu pendidikan gratis untuk murid-murid SDN 6 Nanga Sekatat, Sintang ini?

Rumah Asuh
Jl. Cicalengka Raya No. 5
Antapani, Bandung

Disclaimer:
Bila hasil donasi melebihi target, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya dengan campaign serupa.