MEMBERI FASILITAS UNTUK PARA CALON ULAMA

Allah Swt. Berfirman :

إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضاً حَسَناً يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Kaum Muslimin yang dirahmati Allah swt. Saat ini Pesantren Nidaa Al-Haar sedang melaksanakan pembangunan asrama tahap I. Pembangunan tersebut membutuhkan dana Sekitar Rp 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah). Alhamdulillah Pesantren Nidaa Al-Haar memiliki modal awal sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah), jadi kekurangan dana adalah sekitar Rp 150.000.000,- (Seratus lima Puluh Juta Rupiah)

SEKILAS PESANTREN NIDAA AL-HAAR

Pesantren Nidaa Al-Haar berdiri sejak tahun 2005 di atas lahan wakaf seluas 1500 meter persegi.

Visi Pesantren Nidaa Al-Haar adalah Terpadu dan Terdepan Dalam Mencetak Kader Ulama. Hal it diwujudkan dalam misi mereka yakni mendidik santri dengan berfokus pada empat elemen :

1. Al-Qur'an Wa Ulumuhu

2. Al-Hadits Wa Musthalahuhu

3. Al-Fiqhu Wa Ushuluhu

4. Al-Arabiyyah Wa Qawa'iduha

Alhamdulillah dengan upaya yang serius, Pesantren Nidaa Al-Haar telah berhasil mencetak kader-kader ulama yang tangguh. Para Alumni Pesantren Nidaa Al-Haar memiliki hafalan Al-Qur'an yang bagus bahkan mencapai 30 Juz, hafal hadits, ushul fiqih dan pandai berbahasa arab. Semua itu adalah bekal yang cukup untuk melangkah ke dalam dunia dakwah, dunianya para ulama.

KONTRIBUSI UNTUK PARA CARON ULAMA

Atas dasar itulah kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan ini. Insya Allah donasi yang disalurkan kepada kami tidak ada yang sia-sia. Asrama yang dibangun akan digunakan untuk para calon ulama masa depan. Tak bisa dibayangkan lagi pahala yang didapatkan ketika di dalam darah dan keringat para ulama masa depan itu terdapat setitik amal ibadah kita, maka amal itu akan terus menerus mengalir selama mereka mengamalkan ilmunya di jalan dakwah. Inilah kontribusi terbaik kita agar bisa mendapatkan pahala para ulama meskipun kita tidak menjadi ulama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا حسدَ إلا في اثنتين : رجلٌ آتاه اللهُ مالًا؛ فسلَّطَ على هَلَكَتِه في الحقِّ ، ورجلٌ آتاه اللهُ الحكمةَ؛ فهو يَقضي بها ويُعلمُها

"Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang: seseorang yang diberikan harta oleh Allah, kemudia ia belanjakan di jalan yang haq, dan seseorang yang diberikan oleh Allah ilmu dan ia mengamalkannya dan mengajarkannya” (HR. Bukhari Muslim)