Patungan Sedekah, Bantu Lansia Pejuang Keluarga

Patungan Sedekah, Bantu Lansia Pejuang Keluarga

Sahabat, yuk bantu bantu bahagiakan mereka di usia senjanya

Dana tersedia
Rp. 0

Info Lembaga

Bahagia Berbagi Indonesia

Bahagia Berbagi Indonesia

Akun Terverifikasi

Tentang program

Berdasarkan data statistik penduduk lansia 2022, rata-rata penduduk lansia mencapai 10,48%

Diketahui 8 dari 34 provinsi di Indonesia merupakan provinsi dengan penduduk lansia terbanyak. DI Yogyakarta menjadi provinsi dengan persentasi lansia tertinggi di Indonesia, yakni 16,69%. Sementara Papua menjadi provinsi dengan persentasi lansia terendah di Indonesia, yaitu 5,02%.

Berikut 10 daerah dengan persentase lansia tertinggi : DIY 16,69%, Jawa Timur 13,86%, Bali 13,53%, Jawa Tengah 3,07%, Sulawesi Utara 12,98%, Sumatera Barat 10,79%, Sulawesi Selatan 10,65%, Lampung 10,24%, DKI Jakarta 9,90%, Jawa Barat 9,78%.

Melansir data dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase lansia yang bekerja mencapai 52,55%. Persentase tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar 49,46%. BPS menyebut, ada berbagai alasan yang melatarbelakangi lansia tetap bekerja. Salah satunya karena mereka harus memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, mereka tak memiliki pendapatan non-kerja, seperti jaminan pensiun.

Seperti yang dialami oleh Mbah Sri ini, usianya sudah 72 tahun, namun beliau masih harus tertatih berjalan kaki 3 kilometer setiap hari. Tangannya yang ringkih membawa tas berat berisi gorengan timus ubi jualannya yang disiapkannya sendiri. Mbah setiap hari harus begadang membuat adonan dan menggoreng ubi sampai jam 2 pagi. Mbah hanya sanggup membuat 35 timus ubi yang satunya hanya dihargai Rp1,000. Tak heran Mbah Sri hanya mendapat untung sedikit meski sudah seharian penuh keliling bekerja menjual timus ubinya.

Tidak hanya keliling berjualan, Mbah Sri juga menitipkan gorengan timusnya ke warung-warung sekitar rumah. Mbah juga menerima pesanan untuk acara kecil-kecilan, meski itu artinya Mbah bisa tidak tidur mengerjakan pesanan timus yang sangat banyak. Paling-paling mbah hanya bisa dibantu oleh sang suami yang sudah tidak bisa banyak bergerak karena usia tuanya.

Perjuangan mati-matian Mbah mencari sepeser uang ini semata-mata hanya untuk membiayai kedua anaknya yang terlahir berbeda, Risma (47th) dan Nofal (36th). Risma terlahir sebagai ODGJ yang sampai saat ini masih sering marah-marah dan teriak tidak jelas. Risma bahkan sering kabur dari rumah dan tidur di pinggir jalan. Ketika diajak pulang, Risma malah marah dan menolak.

Nofal adalah anak mbah Sri yang terlahir sebagai down syndrome. Ia tidak bisa bicara dengan jelas. Nofal hanya bisa diam dan bergumam aneh. Badannya pun tidak bertumbuh selayaknya orang normal. Sekilas melihat, Nofal masih seperti anak-anak meski usianya sudah 30 tahunan.

Suami Mbah Sri, Mbah Ikrom sudah merasa kesulitan untuk bergerak. Usianya juga sudah menginjak 72 tahun, namun beliau sering sakit-sakitan. Kaki Mbah Ikrom tidak kuat berdiri lama-lama, bahkan tidak bisa dibawa berjalan jauh lagi.

Meski begitu, Mbah setiap hari masih berusaha mengambilkan belasan ember air dari masjid untuk memenuhi kebutuhan di rumah, karena di rumah mereka tidak ada sumber air bersih.

“Saya sering merasa bersalah kalau melihat Istri saya kerja seharian sampai kelelahan. Andai saya masih sehat, saya tidak akan membiarkan Istri saya panas-panasan seharian demi jualan timus ubi,” cerita Mbah Ikrom sambil meneteskan air mata.

#OrangBaik, selain Mbah Sri dan Mbah Ikrom adalah satu dari banyaknya lansia lain yang masih berjuang mancari nafkah di usia senjanya dan membutuhkan kepedulian kita.

BBI terus berupaya untuk bantu lansia berdaya, programnya diantaranya :

  1. Borong dagangan
  2. Berbagi Sembako
  3. Bantuan Modal Usaha
  4. Pelayanan Kesehatan Gratis
  5. Pelatihan Pemberdayaan

Mari ulurkan tangan kita untuk sama-sama patungan bantu berjuangan mereka dengan cara :

Share dan bantu donasi klik --> https://www.amalsholeh.com/pat...

1. Klik DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran
4. Tulis nama / bisa anonim
5. Tulis pesan dan doa

Mendapat laporan perkembangan via email. Untuk info detail bisa melalu wa.me/6281327515742

Best regards,
Bahagia Berbagi Indonesia (BBI)
www.bbi.or.id/

Disclaimer : Informasi dan opini yang tertulis di halaman program ini adalah milik lembaga (pihak yang menggalang dana) dan tidak mewakili Amalsholeh.com.
belum ada fundraiser

Belum ada Fundraiser

Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini

Berita Terbaru

Lihat Semua

17 Nov 2022

Laporan Penerima Manfaat Program BBI Agustus-Oktober

Assalamu'aikum Sahabat Berbagi, salam sejahtera untuk kita semua. Alhamdulillah amanah Sahabat dalam partisipasi program-program kebaikan bulan Agustus-Oktober 2022 telah tersalurkan kepada 12.418 Penerima Manfaat.

Berikut laporan penyaluran program-programnya :

6b7006f6-e7d2-48ca-8d4d-3d4f5c154b0d.jpg
a49b0f7f-8fca-4e94-948f-b7416b9066e5.jpg
c8e15514-b593-4f6d-8fe7-01cba10a5d9b.jpg

Kami mengucapkan terimakasih kepada para #OrangBaik dan Sahabat semua yang telah berkontribusi dalam program-program BBI. Semoga Allah membalas setiap kebaikan Sahabat semua dan semoga setiap kebaikan yang diberikan menjadi berkah di dunia dan akhirat. Aamiin...
----------------------------
Untuk informasi detail seputar kegiatan BBI, Anda bisa menghubungi :

  • No. HP : 0813-2751-5742 (CS 2 BBI)
  • Instagram: @bahagiaberbagi
  • Facebook : www.facebook.com/BahagiaBerbag...
  • Alamat : Jl. Saninten Raya No. 127, Banyumanik – Kota Semarang

Salam Berbagi,
Bahagia Berbagi Indonesia (BBI)

--------------------------
Jangan lelah berbuat baik dan menebar kebaikan. Yuk dukung program-program kami lainnya :

1. Wakaf Al Qur'an
2. Wakaf Sumur
3. Sedekah Untuk Kebutuhan Santri & Dhuafa
4. Sedekah Beras Istimewa
5. Berbagi Alat Bantu Difabel

HA

Hamba Allah

3 minggu yang lalu

Rp 2.000

HA

Hamba Allah

2 bulan yang lalu

Rp 2.000

HA

Hamba Allah

9 bulan yang lalu

Rp 2.000

HA

Hamba Allah

1 tahun yang lalu

Rp 1.000

HA

Hamba Allah

1 tahun yang lalu

Rp 2.000

donasi Rutin