Gedubrak... AllahuAkbar…

Suara Jatuh yang diikuti teriakan kesakitan Pak Gono dari pohon melinjo masih terngiang hingga sekarang di telinga Ibu Sulastri. Kejadian yang membuat trauma itu terjadi 3 bulan lalu. Pasangan Suami Istri ini tinggal di daerah Bayat, selatan Kota Klaten. Mereka hanya tinggal berdua karena belum dikaruniai momongan.

Sebelum jatuh Pak Gono berdagang angkringan di sudut kota. Ibu Sulastri bekerja di rumah membantu suaminya memasak-masakan ala angkringan. Salah satu menunya adalah Oseng dan Kripik Melinjo. Menu tersebut cukup digemari oleh konsumen langganan angkringan Pak Gono.

Niat hati ingin mencari melinjo di pekarangan rumahnya sendiri, dimana di pekarangan tersebut terdapat 2 pohon melinjo yang sedang berbuah lebat, namun siang hari di Bulan April itu justru menjadi kejadian kelabu bagi pasangan suami istri ini, apalagi di tengah kondisi Pandemi Covid 19 yang semua serba sulit.

Setelah Jatuh Ibu Sulastri bergegas untuk membawa Pak Gono ke Rumah Sakit pusat Kota Klaten. Sesampainya di Rumah Sakit, Pak Gono langsung masuk di IGD dan mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan medis secara intensif.

Setelah kurang lebih 5 jam melakukan tindakan di Ruang IGD, kemudian Ibu Sulastri dipanggil oleh dokter ke ruangannya, kemudian dokter secara lirih mengatakan :

“Buk, ingkang sabar nggih, niki Tulang Ekornya Bapak Patah”

Jiwa Ibu Sulastri mendadak terguncang air mata tumpah tak tertahankan mendengar keterangan dari dokter yang menangani Pak Gono. Akibat dari Tulang Ekor yang patah tersebut Pak Gono divonis lumpuh total dan hanya bisa berbaring di tempat tidur, bahkan untuk sekedar menoleh kekanan/ kekiri saja sangat susah.

3 bulan berlalu sejak kejadian April kelabu tersebut, Ibu Sulastri dipaksa untuk tegar dan pantang menyerah dalam menjalani kenyataan pahit bersama suaminya ini, selama 3 bulan ini Ibu Sulastri dan Pak Gono hidup dengan uang tabungan yang tersisa, kadang ada juga kepedulian dari tetangga kanan kiri, yang memberikan sembako untuk dapat dimakan seadanya.

Ketika kami berkunjung ke Rumah Ibu Sulastri dan Pak Gono ini, suasana haru dan kesedihan masih sangat terasa bagi kami Team Serambi Gotong Royong (segoro.id) yang diwakili oleh Mbak Ulya dan Mas Didin.

Ikhtiar pengobatan sudah dilakukan Ibu Sulastri, Kata dokter, Pak Gono jika diterapi rutin, kemungkinan paling baiknya hanya bisa duduk. Namun sekarang Bu Sulastri sudah tidak mampu lagi mengobati Pak Gono karena tabungannya semakin menipis, dan hanya bisa untuk bertahan hidup.

Di akhir perbincangan kami, Ibu Sulastri berbisik lirih kepada Mbak Ulya, “Mbak Ibu ingin Dagang lagi di Teras Rumah, buka warung kecil-kecilan dan jualan Es/ Minuman untuk bisa bertahan melanjutkan hidup dengan Bapak, karena Bapak sudah tidak mungkin bisa dagang lagi karena lumpuh”.

Sahabat Baik,

Kami dari Serambi Gotong Royong (segoro.id) mengajak Sahabat Baik semua untuk Beramal Sholeh Bersama dengan membantu Ibu Sulastri untuk pengobatan Pak Gono dan mewujudkan Warung di Teras Rumah bagi Ibu Sulastri. Kamu bisa membantu Program ini caranya :

Note :

Bagi yang ingin membantu Ibu Sulastri dan Pak Gono berupa Kursi Roda/ Bed Pasien (Kasur dengan Roda) bisa menghubungi Mbak Ulya Serambi Gotong Royong (Segoro.ID) di nomor Whatsapp 081288778937 . Terima Kasih