Masa lalu Para mantan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan ini sangat kelam. Mereka terjerumus ke dalam dunia hitam narkoba dan kriminal lainnya. Bisnis terlarang yang digelutinya tersebut mengantarkan mereka ke dalam bilik jeruji besi Lapas kebon Waru, Bandung jawa Barat. Setelah melewati masa hukuman, Mereka akhirnya bebas melalui program asimilasi. Usai keluar Lapas, Mereka kembali ke Rumah.

Kang Zipong Salah satu bagian dari Mantan Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan Kebon Waru ini baru bebas tahun 2020. Usai keluar, dia memutuskan untuk membuka lembaran hidup baru. Sehari-hari, Kang Zipong bekerja Jual beli perhiasan hanya sekedar menjadi perantara saja.

Dia berpesan kepada teman-temannya yang juga bebas dari penjara untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. "Karena dulu saya kasus narkoba, saya itu dapat asimilasi dan saya dari Lapas kebon Waru. Jadi kalau ada teman-teman karena keadaan dan kondisi kayak begini lalu mereka ambil lagi pekerjaan itu, saya rasa tidak masuk akal, karena orang itu memang tidak bisa dibina," kata Kang Zipong di temani kang Yadi alias Komeng di sela sela waktu berbincang di daerah antapani tepatnya di Yayasan Senyum Yatim.

Menurutnya, bekerja sebagai kurir narkoba tidak sebanding antara keuntungan dengan risikonya. Keuntungan yang sedikit, namun memiliki segudang risiko.

"Bayangkan saja, mereka itu untuk membeli narkoba itu tidak murah Rp 500 ribu paling sedikit itu (dapat) 0,1 gram. Uang Rp 500 ribu mereka hambur-hamburin mending kasih anak istri mereka. Jadi kalau ada yang bilang menjadi kurir karena keadaan, itu bohong," sambung kang Zipong.

Dia mengaku, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari kini dia bekerja membantu anak istrinya bisnis Jual beli perhiasan milik bosnya.

"Harapan saya buat teman-teman yang dapat asimilasi di luar, gunakan waktu ini sebaik mungkin. Kalau disuruh diam di rumah, iya diam di rumah," ujarnya.

"Apalagi kita sudah sangat-sangat dibantu dalam pengurusan asimilasi dan tidak dipungut biaya sama sekali. Kalau memang ada kekurangan tanya ke pengawas jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan," ujar Kang Azi.

Para mantan Warga binaan LP  yang mendapat bantuan adalah yang kurang mampu atau mereka yang setelah keluar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) belum mendapatkan pekerjaan.

Berbekal pengalaman itu kang Zipong beserta rekan lainnya salah satunya Kang Yadi alias Komeng berinisiatif membuat sebuah Organisasi yang diberinama NATO ( narapidana Tobat ) yang mempuyai tujuan mulia agar para narapidana yang telah selesai masa tahanannnya tidak melakukan hal kedua kalinya. intinya mengajak mereka Hijrah Totalitas. agar supaya bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dan bisa lebih bermanfaat bagi warganya. Amin.

Bagi Para Dermawan yang mempuyai kepedulian kepada mereka yu kita suport Tujuan mulianya dengan melakukan program-program yang bisa mencerahkan kehidupan mereka ke arah yang lebih baik.

#Para Dermawan Yang dimuliakan Allah ulurkan kebaikan dan ikhlasnya demi membantu NATO ( Narapidana Tobat ) dengan cara:

1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”

2. Masukkan nominal donasi

3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.

Tak hanya berdonasi secara materiil, #SahabatDermawan juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar mereka bisa berkesinambungan menjalankan peogramnya.

Nato Berbagi Tajil