Enam tahun lalu Pak Amaq Arim harus menerima kenyataan pahit bahwa di lehernya tumbuh benjolan tumor.

Awalnya benjolan itu hanya sebesar kelereng, dan sudah dioperasi pada tahun 2018 lalu. Namun alih-alih sembuh, benjolan di lehernya justru semakin membesar dan menjadi tumor ganas.

"Lama-lama sakit sekali rasanya, Pak. Saya tidak tahan," Kata Pak Arim.

Sejak saat itu Pak Arim tidak pernah lagi melakukan pengobatan, karena tidak punya biaya.

Maklum saja, penghasilannya dari bertani dan bekerja serabutan hanya Rp25.000 per hari. Jauh dari cukup untuk membawanya berobat ke rumah sakit. Pak Arim pun hanya bisa mengandalkan pengobatan tradisional selama ini.

“Jangankan untuk berobat, untuk makan sehari-hari pun tidak cukup,”ucap Pak Arim. Istrinya sudah meninggal dan sekarang ia berjuang seorang diri melawan tumor ganas di lehernya.

Pak Arim saat ini tinggal di Dusun Adeng, Desa Jagaraga, Lombok Barat, NTB. Kondisi Pak Arim saat ini sudah semakin memprihatinkan. Kurus, lemas, dan susah berjalan.

Pak Arim membutuhkan biaya yang besar untuk operasi tumor, juga untuk terapi dan biaya lainnya sampai ia bisa sembuh kembali

Jika tidak segera diobati, maka bisa berbahaya bagi Pak Arim. Tumor yang sudah ganas itu bisa merembet ke bagian tubuh lainnya bahkan yang paling berbahaya bisa menyebabkan kematian.

Sahabat, maukah membantu Pak Arim agar bisa dioperasi secepatnya?