Mari #NyalakanHarapan untuk Anak Indonesia

Semenjak pandemi covid-19 melanda, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan bahwa pada tahun ajaran 2020/2021 jumlah anak putus sekolah mencapai 75.303 orang. Di mana alasan yang paling banyak ditemukan karena kondisi keuangan orang tua siswa yang mengalami penurunan.

Sementara itu juga angka prevalensi stunting pada balita masih diambang batas yang telah ditentukan oleh WHO (badan kesehatan dunia) yaitu sebesar 24,4%. Kemudian Kemenkes memperkirakan, akibat kondisi pandemi setelah dua tahun menyebabkan peningkatan jumlah bayi kurus (gizi kurang) menjadi 15 persen atau sekitar 7 juta di seluruh Indonesia

Di sisi lain, pandemi covid-19 telah menyebabkan 30 ribu anak kehilangan orang tuanya dan menjadi yatim. Hal ini membuat kita semua harus menyadari bahwa ada banyak anak yang membutuhkan bantuan agar kehidupan mereka dapat terus berjalan, serta agar harapan-harapannya tidak padam.

Pada penghujung tahun 2022 ini, kita semua dapat bersatu untuk terus #NyalakanHarapan mereka. Dengan berdonasi Rp10.000 kita dapat #NyalakanHarapan anak-anak yang putus sekolah, bayi dan balita stunting serta gizi kurang, dan mensejahterakan kehidupan anak yatim.

Namun, kita tidak bisa sendirian melakukannya, kita membutuhkan banyak bantuan untuk #NyalakanHarapan mereka. Maka dari itu, ajak teman-teman atau kerabat Anda sehingga mereka juga dapat turut andil dalam aksi kebaikan di penghujung tahun 2022 ini.

Mari kita tutup akhir tahun ini dengan ciptakan banyak senyum kebahagiaan.