Kasih seorang ibu sepanjang masa tepat ditujukan kepada wanita usia lanjut merawat kedua anaknya dan suaminya mengidap sakit lumpuh. Di tengah keterbatasan ekonomi, wanita itu berjuang untuk kesembuhan sang anak.

Ibu hebat itu bernama, Bu Dedeh. Ia menghabiskan seluruh hidup untuk mendampingi dua anak dan suami yang divonis mengalami kelumpuhan.

Beliau bercerita, suami tercinta bernama Pak Dudung dinyatakan lumpuh pada tahun 2014-sekarang. Begitu tegar hidupnya. Tak sampai situ, kesedihan Bu Dedeh terus datang seperti berlomba-lomba, seakan kebahagiaan mundur perlahan. 

(foto suami Bu Dedeh)

(foto anak pertama Bu Dedeh)

Anak pertamanya lumpuh dikarenakan jatuh dari tempat tidur saat usia 1 tahun. Ia terbentur lantai, tidak sadarkan diri. Otaknya bergeser, sarafnya rusak, darah menggumpal di tubuhnya. Hingga kini kepala bengkok dan membesar. Selama 43 tahun anaknya hanya bisa terbaring lemah.

(foto anak kedua Bu Dedeh)

Anak kedua saat lahir mengalami panas tinggi, kejang-kejang dan ada saraf otak yang terputus. Selama 25 tahun ia pun sama berbaring bersama kakaknya.

Tubuh Bu Dedeh yang renta, kakinya sulit melangkah, beliau masih memiliki secercah kasih sayang kepada suami dan dua anaknya.

Bu Dedeh selalu menggendong, menuntun kedua anak dan suaminya kemana-kemana walau tubuhnya terkulai lemas karena sakit.

“Waktu itu pernah, dua anakku lagi kejang-kejang. Aku cuma bisa menangis saat itu karena nggak pegang uang sepeser pun. Akhirnya aku tenangin kedua anakku.

Suamiku hanya bisa mengeluarkan air mata karena tubuhnya kaku nggak bisa gerak sama sekali. Aku selalu bertanya, kenapa ujianku berat sekali? Tapi mereka semua anakku, titipan Allah untukku. Aku cuma ingin melihat suami dan anakku bisa berdiri.. Hanya itu saja..” ucap Bu Dedeh sambil menangis.

***