Raih Keberkahan dengan Muliakan Guru Ngaji Tunanetra

Askar Kauny adalah lembaga non profit yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan Al-Qur'an, serta berkhidmat dalam mencetak generasi Al-Qur'an yang rahmatan lil 'alamin. Para penerima manfaat ini adalah mereka yang menjadi target lembaga, yang merupakaan binaan tetap dan binaan tidak tetap.

Satu hal yang mampu mendefinisikan Ustadzah Rusiyem (42 th), beliau adalah guru ngaji Tunanetra yang hebat. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, beliau masih mampu mengajar Al- Qur’an bagi santri tunanetra lewat online secara gratis.

Bagaimana bisa?

Semua berawal dari sakit (panas tinggi) yang beliau derita di usia 3 tahun. Sakit inilah yang akhirnya menyebabkan kebutaan pada kedua matanya. Artinya, Ustadzah Rusiyem tidak tunanetra sejak lahir.

Namun, keterbatasan bukanlah sebuah akhir cerita untuk Ustadzah Rusiyem. Beliau terus melanjutkan hidupnya dan menikah dengan seorang tunanetra. Alhamdulillah, saat ini ia sudah dikaruniai dua orang putri. Putri pertamanya duduk di kelas 3 SMA di kampung halaman di Rembang, sedangkan putri keduanya duduk di kelas 6 SD dan tinggal bersama mereka.

Saat ini Ustadzah Rusiyem dan keluarganya tinggal di sebuah kontrakan sederhana berukuran 2x3 meter di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta dengan harga Rp 650 ribu perbulan. Demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan membayar kontrakan, sang suami kini bekerja sebagai tukang pijat dan berjualan kerupuk dagangan dari sahabatnya di panti pijat.

Namun penghasilan dari pasien pijat bisa dibilang tak seberapa, hanya Rp 42.000 per pasien. Bahkan tak setiap hari sang suami menerima pasien pijat. Lewat berjualan kerupuk pun hanya mendapatkan keuntungan Rp 5.000 per kantongnya.

Tapi Allah SWT menganugerahkan hati bermental baja bagi Ustadzah Rusiyem. Alih-alih mengeluh atas kondisi diri dan keluarganya, justru ia membantu pula peran suami dalam mencari nafkah. Terkadang Ustadzah Rusiyem menjalankan profesi sebagai tukang pijat khusus wanita, untuk membantu sang suami. Biasanya beliau hanya melayani beberapa pasien yang sudah menjadi langganannya.

Dan inilah bagian terpentingnya. Allah mengangkat derajat Ustadzah Rusiyem dengan ilmu Al-Qur'an. Dan dengan ilmunya tersebut, Ustadzah Rusiyem mengajarkan Al-Qur'an bagi santri yang tunanetra secara online. MasyaAllah!

Dalam sehari, ustadzah Rusiyem mengajar selama 4 jam. Dan beliau melayani santri-santri mulai dari yang benar-benar belum bisa membaca huruf sampai dengan yang sudah fasih membaca Al-Qur'an Braile (Al-Qur'an khusus bagi tunanetra). Bahkan ada pula santrinya yang berasal dari luar pulau Jawa.

Pembelajaran dilakukan via online melalui telepon (bukan online melalui aplikasi WA). Bayangkan, berapa banyak pulsa yang harus dikeluarkan oleh Ustadzah Rusiyem setiap harinya? Sedangkan beliau tak pernah memungut bayaran sepeserpun dari kegiatan mengajarnya ini, alias gratis. Hal ini tentu sangat jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sekeluarga dan masih harus membiayai sekolah anak-anaknya.

Sahabat, Ustadzah Rusiyem merupakan salah satu dari sekian banyak guru ngaji tunanetra yang harus kita bantu perjuangannya terutama dalam dakwah Al-Qur'an. Mereka mungkin tak pernah meminta, namun sebenarnya orang seperti inilah yang jika kita bantu maka pahala berlipat ganda akan mengalir untuk kita dari setiap amal jariyah yang mereka lakukan.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Barangsiapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik, sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik saja. Maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu mengembangkannya untuk pemiliknya sebagaimana seseorang merawat anak kudanya hingga ia menjadi seperti gunung yang besar.”
(HR. Bukhari no. 1410 dan Muslim no. 1014)

Yuk, muliakan 50 guru ngaji tunanetra dengan bantu penuhi kebutuhan hidup mereka selama 1 tahun ke depan. Klik DONASI SEKARANG.