
Patungan Modal Usaha Dai Seniman Kaligrafi
Tedi, cucu petani kopi yang mengabdikan masa mudanya untuk mengajar sukarela
Info Lembaga

Yayasan Al-Iman
Tentang program
Anak muda dengan segudang bakat dan kreativitas, mungkin itulah gambaran sekilas tentang Tedi (18 thn). Cucu petani kopi ini telah menolong ratusan anak di desanya yang berhenti mengaji karena keterbatasan akses serta biaya.

Lewat sebuah Rumah Quran yang ia dirikan bersama rekannya, Tedi mengajak anak-anak Desa Banyuresmi, Sumedang, untuk kembali mengaji dan belajar menghafal Qur’an secara gratis. Ia melakukan itu tanpa sepeserpun bayaran.
Akhirnya, untuk menyambung hidup, Tedi mengandalkan bakatnya untuk usaha membuat kaligrafi. Serpihan kaca tidak terpakai ia kumpulkan, kemudian tulisan kaligrafi ia lukis di atasnya. Dirinya tak mau merepotkan kakek nenek yang selama ini membesarkannya dengan upah kecil dari hasil memetik kopi.
Awalnya, Tedi memanfaatkan serpihan kaca tidak terpakai untuk belajar membuat kaligrafi. Ia belajar melukis kaligrafi di atas kaca secara otodidak.

Sayangnya, karena keterbatasan modal, sampai sekarang hanya 4 kaligrafi saja yang sanggup ia selesaikan dalam sebulan. Sama artinya dengan mengandalkan uang 200 ribu untuk hidup sebulan.
Lagi-lagi Tedi harus putar otak agar bisa hidup mandiri. Terkadang ia menawarkan diri untuk mengajar les private, atau membantu sekolah di desanya merancang buku LKS. Namun pekerjaan ini hanya datang sesekali.

Di tengah perjuangannya itu, Tedi tak lupa komitmennya untuk terus membina ratusan anak kurang mampu di desa. Ia tak ingin mahir ngaji sendiri. Baginya, ilmu yang ia peroleh selama 6 tahun di pesantren harus disalurkan dan berguna bagi umat, terutama untuk anak-anak di desa yang saat ini membutuhkan figur seperti dirinya.

Sekarang Tedi sedang berikhtiar mengembangkan usaha kaligrafinya. Kalau ada rezeki, ia ingin membeli alat khusus percetakan agar bisa menjual lebih banyak kaligrafi. Karena selama ini pengerjaan secara manual memakan waktu 1 minggu hanya untuk sebuah kaligrafi.
Jika usaha kaligrafi Tedi berkembang pesat, besar harapannya untuk bisa meneruskan pendidikan tinggi yang sempat tertunda. Ia juga berkeinginan kuat untuk dapat menyisihkan keuntungan bisnisnya di jalan dakwah, terutama untuk mendirikan bangunan baru Rumah Quran yang dulu ia inisiasi bersama rekannya. Pasalnya, sampai detik ini kelompok belajar Quran tersebut masih menumpang di rumah salah satu warga.

Sahabat Iman, dai muda seperti Tedi yang ikhlas dalam mengajar tentu berhak untuk punya penghasilan cukup dan hidup layak. Terlebih lagi, Tedi mengabdikan dirinya untuk melahirkan generasi-generasi baru di desa yang cinta Al-Quran.
Maka dari itu, melalui Program #ImanBerdaya, kami mengajakmu bersama-sama untuk sejahterakan kehidupan para dai produktif seperti Tedi. Melalui program patungan modal usaha, ratusan dai yang telah sukarela berdakwah di pelosok desa lainnya pun akan mendapatkan bantuan yang sama.
Insya Allah, dana yang terkumpul akan disalurkan untuk mengengembangkan usaha dai muda di pelosok, serta biaya mentoring wirausaha.
Mari bantu memberikan modal usaha untuk dai muda di pelosok desa dengan cara:
- Klik tombol “DONASI SEKARANG“
- Pilih pembayaran via GoPay/Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI & Credit card
- Dapatkan cerita dan perkembangan program melalui email Anda
Ikuti update aktivitas program ini melalui akun Instagram: Yayasan Al-Iman atau website www.yayasanaliman.org
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua29 May 2021
Pencairan Dana Rp 250.000
Dana yang dicairkan akan disalurkan untuk Dai Muad modal usahanya
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 10.999
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 10.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 25.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 1.000
Hamba Allah
4 tahun yang lalu
Rp 25.109