109 Mualaf Perlu Tempat Ibadah, Patungan Bangun Masjid di Sangihe!
Ratusan mualaf di pelosok Kepulauan Sangihe membutuhkan masjid, untuk ibadah dan memperdalam Islam. Kuatkan mereka, yuk!
Info Lembaga
Masjid Nusantara
Tentang program
Kalau ada seorang mualaf Petta Raya menyaksikan masjid-masjid kosong yang lazim disaksikan di perkotaan, mungkin dia akan menangis. Masjid yang mereka impikan, malah disia-siakan.
Di Petta Raya, Kepulauan Sangihe, masjid adalah satu-satunya yang warga butuhkan, namun sulit diwujudkan.
Di sana, sebuah kampung mualaf bernama Petta Raya sedang berjuang menghadirkan masjid pertama. Namun, patungan mereka hanya mampu membangun fondasi masjid saja. Kemampuan warga sebagai petani dan nelayan sederhana sangatlah terbatas.
Akhirnya, para mualaf terpaksa beribadah di rumah salah satu warga, yang juga menjadi ustadz pembimbing di sana.
"Rencananya, selain untuk shalat fardhu, masjid juga akan jadi tempat berkumpulnya para mualaf belajar ilmu agama," tutur Ustadz Syaiful Ahmad, seorang mantan pendeta yang memutuskan masuk Islam.
Ustadz Syaiful begitu semangat berikhtiar menghadirkan masjid di sini, karena selain dibutuhkan oleh 109 mualaf, masjid ini juga memiliki peran penting dalam sejarah kehadiran Islam di Kepulauan Sangihe.
Cikal-bakal masjid Attarazka berawal dari mushola kecil bernama sama, yang merupakan mushola pertama di Kepulauan Sangihe. Perintisnya adalah seorang mantan pendeta yang masuk Islam.
Ustadz Syaiful sendiri sudah hijrah menjadi mualaf sejak 4 tahun silam, namun perkenalannya dengan Islam sudah dimulai sejak ia menjadi mahasiswa teologi. Selama kuliah maupun setelah menjadi pendeta, keingintahuan tentang Islam membuatnya banyak mempelajari tauhid, sejarah Nabi Muhammad shallalhu 'alaihi wasallam, dan hukum Islam.
Haus akan ilmu itu rupanya menjadi jalan hidayah untuk pria yang bernama asli Novri Dolontelide ini.
Oleh karena itu, Ustadz Syaiful sangat berharap ada masjid layak di kampung mualaf Petta Raya. Jika mengandalkan masjid lain, jaraknya cukup jauh, dengan medan gunung. Maka, keberadaan masjid yang dekat dengan permukiman mereka, akan sangat membantu.
"Masjid ini akan jadi tempat memberantas buta huruf Al Quran, juga memperkuat akidah," tambah Ustadz Syaiful.
Sobat Masjid, inilah salah satu ikhtiar Ustadz Syaiful dan 109 saudara mualaf kita. Datang ke hadapanmu dengan harapan ada secercah jalan terang untuk mewujudkan masjid impian mereka.
Insya Allah, tak akan ada masjid kosong di Petta Raya, justru sebaliknya, jamaahnya membludak. Kaum muslimin dan muslimat akan penuh semangat mengisinya dengan ibadah, karena inilah masjid yang mereka rindukan.
Berkenankah kamu menjadi jalan kebaikan itu? Yuk, patungan hadirkan masjid pertama di kampung mualaf Petta Raya!
Belum ada Fundraiser
Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua16 Oct 2023
Pencairan Dana Rp 534.290
Dana yang dicairkan akan digunakan untuk pembangunan masjid di pelosok. Bantuan yang akan disalurkan berupa bahan bangunan, diantaranya semen, genteng, pasir, dan batu bata. Bahan bangunan tersebut akan disalurkan secara bertahap. Pasir dan semen akan disalurkan secara bersamaan, setelah itu baru seng dan batu bata. Hal ini dilakukan karena medan menuju lokasi penyaluran jauh dan cukup terjal. Selain itu, Sebagian dana juga akan digunakan untuk operasional pengiriman bahan bangunan. Bahan bangunan ini akan diterima oleh Jamaah Masjid Pelosok daerah Sangihe
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 500.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 50.298
Hamba Allah
2 tahun yang lalu
Rp 2.000