Seumur hidupnya, hidup Kirana adalah tentang perjuangan. Ia tumbuh dengan kondisi Cerebral Palsy (lumpuh otak) sejak usia 7 bulan. Karena kondisi itulah ia harus alami komplikasi keterlambatan pertumbuhan motorik, mata silinder, asma, infeksi saluran kemih, hingga dislokasi pinggul yang membuatnya terhambat dalam beraktivitas. Meski begitu, Kirana selalu ceria dan semangat berobat.

“Kirana sudah 4 kali operasi pinggul, Kak. Tapi sekarang masih kesakitan kalau kakinya digerakkan. Kata dokter karena tulang pongkolnya sudah tidak nempel sempurna di tempatnya. Kemungkinan harus operasi lagi,” tutur Pak Basuki, ayah Kirana.

Sejak kecil, Kirana harus bolak-balik rumah sakit untuk jalani terapi karena kondisi cerebral palsy-nya. Lalu ia harus mengganti kateter setiap 4-5 jam sekali karena infeksi saluran kemihnya. Belum lagi jika asmanya sewaktu-waktu kambuh. Kini rasa sakit yang dialaminya bertambah lagi karena keadaan pinggulnya yang alami dislokasi.

Berbagai perlakuan khusus yang dibutuhkan Kirana selama ini tentu memakan banyak tenaga, waktu, dan biaya bagi orang tuanya. Hidup di Kebon Jeruk Jakarta Barat sebagai asisten rumah tangga dengan istri dan anak yang berkebutuhan khusus tidaklah mudah bagi Pak Basuki. Gaji bulanannya seringkali habis untuk biaya hidup yang tinggi di sana sekaligus rutinitas berobat dan terapi Kirana.

“Saya usahakan sebisa saya apapun demi anak saya, Kak. Kalau harus operasi lagi, saya usahakan. Kalau masih jalani rawat jalan seperti biasa juga saya berusaha agar anak saya tetap bisa berobat,” tutup Pak Basuki.

------------------------------------

Kakak Baik, kini Kirana masih terus kesakitan pada kakinya. Padahal ia sudah berjuang sejak dulu untuk terapi agar bisa berjalan. Semua perjuangan ini terasa berat bagi Kirana. Maukah Kakak Baik ringankan perjuangan Kirana untuk sembuh dan kondisinya bisa lebih baik?

Rumah Asuh

Jl. Cicalengka Raya No. 5

Antapani, Bandung