Perkenalkan nama saya Ahmad mukhafidhin, salah satu pengurus Masjid Alhusnan Sehari-hari saya

Masjid Alhusnan yang akan didirikan pada tahun ini merupakan masjid satu-satunya di dalam lingkungan peseantren. Setidaknya anak anak santri harus menempuh kurang lebih 4 kilometer untuk bisa pergi ke masjid lainnya. Hingga tahun 2021, tercatat ada 100 santri yang rutin beribadah di Masjid Alhusnan. Selain aktivitas ibadah wajib, para jama'ah juga seringkali datang untuk mengaji, berdiskusi, maupun berlatih marawis.

Kini kondisi Masjid Alhusnan cukup memprihatinkan dengan bangunan yang lapuk dimakan usia. Kayu penopangnya sudah rapuh, sehingga keselamatan para jama'ah terancam karena sewaktu-waktu bangunan bisa rubuh. Selain itu, bagian dalam masjid seringkali kemasukan air hujan karena beberapa titik berlubang di atap. Padahal masjid ini sangat penting untuk warga beribadah, tak jarang lansia dan anak-anak yang berkunjung di sana

Selama 5 tahun terakhir kami berusaha untuk mengumpulkan dana dari masing-masing warga Desa Plalangan. Namun, pembangunan yang kami jalankan terpaksa harus berhenti karena keterbatasan biaya yang dimiliki hanya cukup untuk biaya operasional.

Kami membutuhkan setidaknya dana sebesar Rp50.000.000 agar bisa memperbaiki Panti Asuhan Permata Hati. Dana yang terkumpul nantinya akan kami gunakan untuk membeli material bangunan sebesar Rp35.000.000, dan Rp15.000.000 yang tersisa akan digunakan untuk biaya jasa renovasi

Dengan profesi warga yang rata-rata adalah buruh tani, tentu cukup sulit bagi kami untuk membangun masjid yang layak. Sehingga warga Desa Plalangan hanya bisa bertahan dengan masjid yang sudah lapuk. Warga berharap agar kelak Masjid Al-husnan dapat diperbaiki dan mereka bisa beribadah dengan khusyuk tanpa cemas. Oleh sebab itu, kami membutuhkan bantuan semua orang agar pembangunan Masjid Al-Iman dapat kembali terlaksana.

Yayasan Darus Sholihan alhusnanPerkenalkan nama saya Ahmad mukhafidhin, salah satu pengurus Masjid Alhusnan Sehari-hari saya

Masjid Alhusnan yang akan didirikan pada tahun ini merupakan masjid satu-satunya di dalam lingkungan peseantren. Setidaknya anak anak santri harus menempuh kurang lebih 4 kilometer untuk bisa pergi ke masjid lainnya. Hingga tahun 2021, tercatat ada 100 santri yang rutin beribadah di Masjid Alhusnan. Selain aktivitas ibadah wajib, para jama'ah juga seringkali datang untuk mengaji, berdiskusi, maupun berlatih marawis.

Kini kondisi Masjid Alhusnan cukup memprihatinkan dengan bangunan yang lapuk dimakan usia. Kayu penopangnya sudah rapuh, sehingga keselamatan para jama'ah terancam karena sewaktu-waktu bangunan bisa rubuh. Selain itu, bagian dalam masjid seringkali kemasukan air hujan karena beberapa titik berlubang di atap. Padahal masjid ini sangat penting untuk warga beribadah, tak jarang lansia dan anak-anak yang berkunjung di sana

Selama 5 tahun terakhir kami berusaha untuk mengumpulkan dana dari masing-masing warga Desa Plalangan. Namun, pembangunan yang kami jalankan terpaksa harus berhenti karena keterbatasan biaya yang dimiliki hanya cukup untuk biaya operasional.

Kami membutuhkan setidaknya dana sebesar Rp50.000.000 agar bisa memperbaiki Panti Asuhan Permata Hati. Dana yang terkumpul nantinya akan kami gunakan untuk membeli material bangunan sebesar Rp35.000.000, dan Rp15.000.000 yang tersisa akan digunakan untuk biaya jasa renovasi

Dengan profesi warga yang rata-rata adalah buruh tani, tentu cukup sulit bagi kami untuk membangun masjid yang layak. Sehingga warga Desa Plalangan hanya bisa bertahan dengan masjid yang sudah lapuk. Warga berharap agar kelak Masjid Al-husnan dapat diperbaiki dan mereka bisa beribadah dengan khusyuk tanpa cemas. Oleh sebab itu, kami membutuhkan bantuan semua orang agar pembangunan Masjid Al-Iman dapat kembali terlaksana.

Yayasan Darus Sholihan alhusnan