"BENCANA GEMPA CIANJUR"

Senin 21 November 2022

Cianjur tempat kami dilahirkan, tempat kami tinggal, tempat kami belajar, dan tempat kami dibesarkan. Tepatnya Hari Senin tanggal 21 November 2022, Cianjur di guncang musibah yang sangat luar biasa yaitu Bencana Gempa darat dengan kekuatan 5.6 Magnitudo. Pada waktu itu saya sendiri sedang berada di. Lingkungan sekolah dikarenakan ada agenda pertemuan dengan anak - anak sekolah SMK dan para gurunya sambil menunggu acara di mulai saya dan rekan saya menunggu dalam ruangan kepala sekolah, tidak terasa sekitar jam 13.21 WIB kami dikagetkan dengan guncangan yang begitu sangat besar, dinding belakang tempat saya duduk bersandar di kursi tamu ruang kepala sekolah dalam hitungan detik tiba - tiba retak, ruangan kepala sekolah yang tadinya tenang mendadak berguncang sangat hebat, suguhan kopi, makanan yang disuguhkan terlontar dengan begitu cepatnya, piala- piala yang tadinya terlihat rapi yang di simpan dalam lemari ruangan tersebut seperti berhamburan keluar dari tempatnya bahkan ada yang terjatuh juga, lemari yang setadinya di tata dalam waktu sekejap hancur, berserakan dimana-mana. Saat itu kami hanya bisa pasrah dan terus mengucapkan takbir, istigfar sambil  mencari pintu keluar tapi kaki ini terasa tidak kuat, bahkan sempat terjatuh beberapa kali, pada waktu itu saya hanya mikirkan pribadi saya sendiri untuk bisa menyelamatkan diri dan berupaya keluar dari gedung 3 lantai tersebut. Reruntuhan puing yang berjatuhan tak terasa jatuh berhamburan dari atas langit - langit ruangan, tak sedikit puing - puing kecil mengenai kepala dan badan ini. Setelah saya berhasil keluar ruangan dan mencari tempat yang aman disudahi dengan nafas dan jantung yang berdetak kencang, saya kaget suasana diluar ramai bergemuruh setiap orang keluar dari ruangan yang lain bahkan jalan raya pun mendadak macet. Disana saya melihat ternyata banyak korban akibat gempa yang baru saja terjadi dan hanya dalam hitungan beberapa detik saja. Ada yang tangan dan kakinya patah, kepala berlumuran darah, dan para korban pun hanya di boncengi motor untuk menuju rumah sakit terdekat  Dikarenakan kendaraan mobil terkunci macet dikarenakan jalan yang begitu ramai. Setelah beberapa saat kemudian tersadar saya teringat dengan nasib keluarga saya, ibu saya, anak istri saya, saudara - saudara saya, hati ini gelisah tidak karuan, tidak terasa air mata jatuh, rasa sedih, takut, campur aduk semuanya. Hati ini begitu semakin terguncang ketika saya banyak melihat rumah - rumah, sekolah - sekolah, tempat - tempat ibadah hancur semua. Tidak sedikit warga yang terjebak di dalam rumahnya, tidak sedikit anak - anak yang bersekolah tertimbun oleh reruntuhan bangunan dan tidak sedikit korban berjatuhan, tak terhitung entah berapa pada waktu itu yg menjadi korban bencana alam tersebut.