“Sudah ada tanah, alhamdulillah waktu itu sudah ada yang mewakafkan tapi kami semua tak bisa melanjutkan. Hanya mengumpulkan batu di sekitar tanah.” tutur salah satu warga Dusun Bora

3,5 jam waktu yang diperlukan untuk menuju ke Dusun 1 Bora, Desa Waikoro, Kecamatan Buyasuri, Kabupaten Lembata, NTT dari pusat kota Lembata. Waktu yang cukup lama untuk sampai di dusun yang sudah 60 tahun lebih ini tak pernah memiliki masjid.

Sejak nenek moyang mereka tinggal di dusun tersebut, memang belum pernah ada masjid yang dibangun. Alhasil, mau tidak mau muslim yang ada disana harus menempuh jarak 1 km untuk shalat berjamaah di 5 waktunya. Tapi karena jarak yang cukup jauh dan fisik yang semakin lama tidak mendukung, warga muslim akhirnya shalat di rumah masing-masing. Berjamaah hanya ketika shalat jumat, itu pun hanya bagi yang kuat.

64 KK muslim di Dusun Bora sangat ingin memiliki masjid terdekat, mereka begitu ingin bisa shalat berjamaah bersama dengan orang-orang di sekitar mereka. Namun apa daya, tanah yang sudah diwakafkan oleh salah satu warga pun sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda pembangunan.

Warga begitu kesulitan untuk mengumpulkan biaya pembangunan. Penghasilan sebagai petani dan peternak kambing tak mampu mewujudkan mereka untuk memiliki masjid terdekat. Hanya mampu untuk mengumpulkan batu di sekitar tanah wakaf.

Sahabat, menjadi kenikmatan tersendiri ketika bisa memiliki masjid dan agenda ke-Islaman sendiri. Bisa sama-sama berkumpul, bermain sambil belajar menanamkan nilai-nilai Islam pada generasi yang akan datang.

Begitu pula harapan bagi 64 KK di Dusun Bora. Berkenankah Sahabat untuk membersamai perjuangan warga muslim di Dusun Bora untuk memiliki masjid terdekat?