Bahagia Bersama, Bantu Saudara-Saudara Kita Berbuka Puasa

Tahun lalu, saat tim DT Peduli menyambangi rumah Nenek Uyun untuk memberikan paket buka puasa. Tak disangka, Nenek Uyun menangis sambil memeluk relawan DT Peduli.

Rupanya, sejak sore Nenek Uyun kebingungan mencari makanan untuk berbuka puasa hari itu. Di rumahnya, hanya ada Nenek Uyun dan kakaknya yang juga lansia dan sedang sakit. Tak ada anak maupun kerabat yang membantu kedua lansia ini.

Alangkah bahagianya Nenek Uyun saat itu. Meski hanya paket nasi dan lauk sederhana, Nenek Uyun sangat mensyukurinya.

Kebahagiaan ini pun turut dirasakan saudara-saudara kita di Uganda. Bertempat di Banamito Village, Bukhulo Subcounty, Sironko District, bantuan kemanusiaan berupa paket buka puasa tersebut diterima 150 penerima manfaat.

Para penerima manfaat terlihat begitu bahagia saat mereka dikumpulkan di satu tempat untuk buka puasa bersama. Masyarakat Uganda sudah terbiasa menahan lapar. Bukan hanya dalam kurun waktu berjam-jam, namun berhari-hari harus merasakan kelaparan karena kemiskinan.

Sahabat Peduli, pada saat kita sibuk mengumpulkan menu berbuka puasa, ternyata pada waktu yang sama, ada saudara kita yang terpaksa menahan lapar lebih lama. Rezeki yang mungkin kita anggap biasa saja, bisa jadi sangat berharga bagi mereka yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka. 

Ramadhan tahun ini, mari kita membagi kebahagiaan dan rasa syukur kita dengan mengisi perut saudara-saudara kita yang lapar untuk berbuka. In syaa Allah, sedikit yang kita berikan, akan menjadi jalan kebahagiaan kita dan saudara-saudara kita yang membutuhkan.

"Siapa saja yang memberi makanan berbuka pada orang yang berpuasa, dia memperoleh pahala seperti pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun." (HR At-Tirmidzi)