MAKSIMALKAN RAIH PAHALA BERLIMPAH DENGAN TEBAR QURAN HINGGA KEPOLOSOK PULAU MADURA!

Pulau Madura merupakan bagian dari Provinsi di Jawa Timur yang terdiri dari 4 kabupaten yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Mayoritas penduduknya hampir 100% muslim. Oleh karena itu, kebutuhan akan Al-Quran sangat penting untuk memenuhi kebutuhan spiritual masyarakat di Pulau Madura.

Al-Quran memegang peran penting dalam kehidupan masyarakat muslim, karena merupakan sumber ajaran Islam yang sangat dicintai dan dipahami. Oleh karena itu, kebutuhan Al-Quran di Pulau Madura sangat tinggi, terutama bagi masyarakat yang ingin memperdalam pengetahuan dan memahami ajaran-ajaran Islam secara lebih baik.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, masyarakat biasanya membeli di toko-toko yang menjual Al-Quran. Namun tidak semua masyarakat mampu untuk membeli Al-Quran, terutama masyarakat di desa-desa terpencil di Pulau Madura yang jauh dari pusat kota. 3 dari 4 kabupaten yang ada di Pulau Madura masuk dalam 3 besar kabupaten termiskin di Provinsi Jawa Timur. Ini juga menjadi salah satu penyebab masyarakat belum mampu untuk membeli Al-Quran.Padahal desa-desa terpencil di Pulau Madura kebutuhan Al-Quran juga sangat tinggi, mengingat banyak sekali masyarakat yang mengaji dan belajar Al-Quran di Masjid, Mushola dan madrasah-madrasah di Pulau Madura. 

Hal ini menyebabkan Al-Quran yang kondisinya sudah lusuh dan sobek belum bisa diganti, menyebabkan masyarakat tidak maksimal belajar mengaji dan menghafal Al-Quran. Salah satunya yaitu di Mushola kecil yang bernama Al-Habibi.

Di sebuah desa yang mayoritas penduduknya adalah petani, terdapat sebuah mushola kecil bernama Al Habibi. Meski hidup dengan kesederhanaan, masyarakat di desa ini memiliki semangat yang tinggi dalam mengajarkan anak-anak mereka untuk mengaji. Setiap sore, orang tua berbondong-bondong mengantarkan anak-anak mereka ke mushola untuk belajar membaca Al-Qur’an. Mereka sangat antusias dalam memastikan generasi muda desa ini tumbuh dengan bekal ilmu agama yang kuat.

Namun, ada satu kendala yang mereka hadapi, yaitu kondisi Al-Qur'an yang ada di musholla. Kebanyakan dari Al-Qur'an tersebut sudah usang, beberapa halaman mulai sobek, dan beberapa bagian tulisannya pudar sehingga sulit dibaca dengan jelas.

Hal ini terjadi karena keterbatasan dana yang dimiliki masyarakat, mengingat mayoritas penduduknya adalah petani dengan penghasilan yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.

Meskipun demikian, anak-anak tetap semangat belajar, sementara para pengajar mengupayakan berbagai cara untuk mengatasi keterbatasan ini. 

Ada warga yang mencoba memperbaiki Al-Qur'an yang rusak, dan beberapa warga lainnya berinisiatif untuk mencari bantuan dari pihak luar. Mereka berharap agar suatu saat musholla Al Habibi bisa memiliki Al-Qur'an yang lebih layak untuk menunjang kegiatan mengaji.

Semangat masyarakat dan antusiasme mereka dalam mendidik anak-anak menjadi inspirasi bagi banyak orang, bahwa dengan keterbatasan sekalipun, ilmu agama tetap bisa dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya.

InsyaAllah setiap ayat yang mereka baca, hafal, murajaah dan amalkan pahalanya terus mengalir meskipun sudah meninggal dunia. 

Jangan khawatir setiap bulannya kakak akan mendapatkan laporan distribusi alquran dari kami. Sebagai bentuk amanah untuk menyalurkan Alquran yang sudah kaka sedekahkan

Mulai dengan Rp 100.000 Bersamai Kami Dalam #BeramalQuran Mewujudkan Quran Untuk pelosok Indonesia Dengan Cara:

Jazakumullah khairan katsiran

Salam,

Indonesia Beramal Sholeh

___

• Al-Quran dan Iqra akan disalurkan melalui NGO pilihan Indonesia Beramal Sholeh
• Dana juga akan digunakan untuk proses pencetakan dan distribusi Al Quran dan Iqra
• Dana juga akan digunakan untuk biaya pengembangan dakwah dalam program ini dan yang terkait dengannya
• Dana juga akan digunakan untuk mensupport kebutuhan kitab pondok, apresiasi guru ngaji, dan beasiswa pendidikan santri