Lansia (85th) Pedagang Es Keliling Bermodalkan Sepeda Tua

Lansia (85th) Pedagang Es Keliling Bermodalkan Sepeda Tua

#TemanBaik, keteguhan hati Kakek Maderi sungguh pantas diapresiasi. Mari Bantu Pangan dan Kebutuhan Kakek Maderi

Dana tersedia
Rp. 0

Info Lembaga

Bantu Teman Indonesia

Bantu Teman Indonesia

Akun Terverifikasi

Tentang program

Keringat bercucuran di pipi Kakek Maderi (85 tahun) setiap hari. Ia menunggangi sepeda tua demi bisa bertahan hidup bersama sang istri. Anaknya sudah meninggal karena struk. Menjelang 1 abad usia, Kakek Maderi sakit-sakitan dan tak punya biaya buat berobat.

Kakek Maderi (85 tahun) ialah seorang kakek hebat yang masih berjuang di usia senja. Sudah lebih 30 tahun ia berkeliling menjual es tong-tong. Bermodalkan sepeda tua dan uang seadanya ia berharap mampu menafkahi istrinya dan memberi makan.

Tubuh Kakek Maderi sudah ringkih, kulit hitam legam terbakar terik matahari. Pandangannya sudah berkurang. Tapi ia tetap mengayuh sepeda tua itu menyusuri gang dan jalan yang angkuh. Ia membawa doa dan harapan pada es tong-tong miliknya

Dulu tubuh Kakek Maderi masih kuat dan gagah. Namun sekarang, ia sakit-sakitan begitu pula dengan istrinya. Seringkali ia kelelahan dan batuk tak henti-henti. Kepalanya pun sering sakit dan membuat dirinya lemas

Bayangkan, setiap hari ia harus mengayuh sepeda tuanya dari rumah ke lokasi jualan dengan memakan waktu hingga 1 jam lebih. Pasalnya, ia terpaksa banyak berhenti untuk rehat sejenak di pinggir jalan.

Ia memulai aktivitas ini sejak pukul 6 pagi, untuk berangkat ke pasar membeli roti dan es yang akan dijual. Setelah itu barulah dia menuju ke Jalan Opi Raya, Malang tempat ia mangkal dan mencari pembeli. Tak jarang, es Kakek Maderi ini tidak laku terutama saat musim hujan

Sekalipun ia menawarkan es ini kepada setiap orang yang lewat dengan yang lirih. “Dek… es tong-tong nya dek.. Murah dan seger." Kurang lebih begitulah Kakek Maderi menjajakannya. Namun sedihnya, seringkali ia dihiraukan oleh orang-orang yang lewat

Pernah suatu hari Kakek ditabrak lari saat hendak berjualan es keliling. Pulangnya, ia terpaksa dirawat selama 1 minggu dan kepalanya sobek sehingga mendapatkan 10 jahitan.

Biasanya, Kakek Maderi membawa pulang uang sebesar Rp. 15.000 dari hari jualannya. Ya, cuma dengan uang segitu ia bertahan hidup dengan istrinya. "Kalau Kakek tidak berjualan kami tidak bisa makan. Kakek tidak punya anak jadi harus berjuang sendiri buat memenuhi kebutuhan,” ujar kakek Maderi sembari tersenyum.

#TemanBaik, keteguhan hati Kakek Maderi sungguh pantas diapresiasi. Namun usianya yang terus menua akan membuat dirinya semakin kesulitan mencari nafkah.

Maukah membantu Kakek Maderi memiliki modal usaha? dan penuhi kebutuhan harian Kakek dan Istri. Sampaikan doa dan donasi terbaik melalui :

1. Klik tombol "Donasi Sekarang"
2. Masukan nominal sedekah
3. Pilih metode pembayaran
4. Selesaikan dengan lanjutkan pembayaran
5. Dapatkan update dan laporan program melalui email/whatsapp yang sahabat cantumkan

Disclaimer : Informasi dan opini yang tertulis di halaman program ini adalah milik lembaga (pihak yang menggalang dana) dan tidak mewakili Amalsholeh.com.
belum ada fundraiser

Belum ada Fundraiser

Ayo jadi bagian dari #JembatanKebaikan dengan membagikan program ini

Berita Terbaru

belum ada fundraiser

Belum ada berita

Lembaga belum membuat berita terbaru

HA

Hamba Allah

2 tahun yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

2 tahun yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

2 tahun yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

2 tahun yang lalu

Rp 5.000

HA

Hamba Allah

2 tahun yang lalu

Rp 2.000

Program telah berakhir