75 tahun sudah derita berlangsung di Palestina. Tanah di mana masjid yang pernah menjadi tempat kita berkiblat yakni Masjid Al-Aqsa itu perlahan mulai terkikis, direbut paksa oleh bangsa Yahudi yang menyebut negara mereka sebagai Israel.

Tak terhitung sudah berapa nyawa dan kerugian infrastruktur yang hilang akibat perebutan wilayah yang dilakukan Israel. Selama itu jugalah saudara kita hidup dalam bayang-bayang kekejaman tentara Zionis.

Kini, untuk menginjakan kaki ke Masjid Al-Aqsa adalah sesuatu hampir mustahil dilakukan. Sebab, kekerasan akan langsung dilayangkan oleh tentara Zionis pada warga Palestina yang memaksa masuk ke Masjid Al-Aqsa, tak peduli mereka wanita ataupun anak-anak.

Akibat serangan militer dan perebutan wilayah yang berlangsung puluhan tahun ini, tak terhitung berapa anak yang harus kehilangan masa depan. Hujan rudal dan bom menjadi pemandangan yang tak seharusnya mewarnai masa kecil mereka. Setelah kehilangan sosok ayah dan ibu, anak-anak Gaza memaksakan diri untuk terus bersikap berani, meskipun hari esok bisa saja tak ada lagi.

Israel juga kerap menutup pasokan listrik, bahan bakar, dan bantuan lain ke Jalur Gaza seperti yang mereka lakukan pada Sabtu (7/10/23). Alhasil, saudara kita di Gaza, Palestina tidak bisa hidup dengan normal sebagaimana kita.

Sobat Quran, saudara kita di Gaza, Palestina tidak bisa berjuang sendirian mempertahankan rumah mereka. Mereka membutuhkan pertolongan kita untuk mendapatkan pasokan bantuan darurat seperti obat, peralatan medis, makanan, serta bantuan lain yang dibutuhkan oleh korban dan pengungsi.

Mari kirimkan bantuan terbaikmu kepada saudara kita yang berada di Gaza, Palestina!