Assalamualaikum Temen-temen..
Kenalin, ini namanya Abah Taryo berumur 73 tahun.
Di usia senjanya, Abah Taryo masih berjuang menyambung hidup dengan berjualan Cilok.

Memulai jualan dari jam 5 pagi dan akan pulang pada pukul 4 sore hari.
Dengan perut kosong Abah berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu, bahkan hingga siang hari ketika lapar, Abah hanya makan cilok dagangannya saja, beliau khawatir, jika uangnya dibelikan untuk makan, tidak akan cukup untuk setoran.

Abah biasa berjualan 3-4 hari dalam satu minggu, mengingat kondisi Abah yang sudah tidak lagi muda. Dengan tubuh rentanya Abah Taryo, biasa berkeliling kampung sambil memikul beratnya gerobak.

Cilok yang beliau jual adalah milik orang lain, dimana untung dari satu buah cilok hanya 200 rupiah saja. Penghasilan beliau saat ini hanya berkisar 20 hingga 30 ribu saja perharinya.

Dagangan beliau jarang sekali laku, dan sering tidak habis hingga Abah harus membawa kembali pulang dagangannya.
Saat berjualan tidak membawa hasil, Abah harus rela berhutang demi bisa membeli beras dan lauk untuk makan.

Beginilah keadaan tempat tinggal dan dapur Abah Taryo, tempatnya bisa dibilang tidak layak dengan peralatan dapur yang sederhana. Terletak di Kampung Cikalong RT 03 RW 06 Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.

Melihat keadaan tersebut, saya menginisiasi campaign ini untuk mengajak temen-temen bersama ringankan beban Abah Taryo dengan cara:

“Suatu kebaikan yang terlihat kecil oleh kita, bisa jadi sangat berdampak besar bagi orang lain. Berapapun donasi yang kamu berikan, semoga bisa menjadi wasilah datangnya setiap keberkahan untukmu dan keluarga. Aamiin"

Jazakumullah Khayran Katsiran
Salam,
Taqy Malik