Tiga Yatim Bersaudara Ina (13 th),Rizki (10 th),dan Nisa (6 th),setiap hari harus bekerja keras untuk membantu Ibunya dalam mencari sesuap nasi, ketiga Yatim bersaudara harus mengembala kambing milik tetangganya dan mencari genjer di pesawahan untuk kemudian dijual.

Setiap hari sepulang sekolah, Ina, Rizki, dan Nisa pergi ke pesawahan dekat rumah mereka sambil menggembalakan kambing.

Mereka menjadi yatim sekitar tiga tahun yang lalu atau tahun 2017 silam. Ayahnya meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Saat ini mereka tinggal bersama Ibunya Asmirah (42 th) di rumah sangat sederhana peninggalan almarhum ayahnya. Sehari-hari untuk menyambung hidup, Ibunya berjualan keripik keliling dengan pendapatan sekitar 25 ribu/hari.

“Semenjak ayah meninggal, kami banyak kekurangan makan, saya dan ibu yang membiayai keluarga”- ucap si sulung Ina.

Di usia mereka yang masih anak-anak, Ina dan kedua adiknya harus membanting tulang dan bekerja keras membantu sang Ibu menyambung hidup.

Mereka turun ke pesawahan untuk mencari genjer dan mengembalakan kambing orang lain. Dari hasil gembala kambing, mereka di upah sekitar 5 ribu/hari. Dari hasil mencari genjer, paling banyak 3 ikat genjer dan dijual 3 ribu/ikat. Untuk genjer tidak setiap hari ada di pesawahan, sehingga bila tidak ada genjer mereka hanya mengandalkan dari gembala kambing dan jualan keripik Ibunya.

“Makan kurang, kalo ga ada makanan ya engga makan.” - Ina.

Dengan segala keterbatasannya, mereka tetap tegar menjalani hidup dan tak pernah putus ada untuk meraih cita-citanya.

“Ina kalo udah gede mau jadi guru, Riski mau jadi pilot, kalo Nisa mau jadi Guru Ngaji.” Tutur Ina

Yuk #SahabatDermawan, Mari bantu 3 Yatim bersaudara dalam menyambung hidup dan meraih cita-citanya.