Kisah kali ini tentang Musholla sekaligus TPQ yang berada di daerah Kp. Darieung, Desa Cikiray, Kec.Cikidang, Kab.Sukabumi. Namun, tempat suci tersebut kini terlihat sangat tidak layak dan sangat rapuh. Saat hujan turun, musholla akan bocor dan mengganggu kegiatan sholat 5 waktu ataupun anak anak yang sedang belajar mengaji.

Musholla tersebut belum pernah direnovasi sekalipun dari tahun 1991, sehingga hal tersebut bisa dijadikan salah satu alasan mengapa kita harus segera merenovasi Musholla tersebut. Pak Empen selaku Ustadz pembina di Musholla At-Taubah, mengatakan bahwa para warga hanya patungan sebanyak Rp.5.000 - Rp.10.000 untuk renovasi kecil-kecilan.

Pak Empen tidak menerima gaji atau kafalah dari para santri, Pak Empen menjalankan ini semua hanya sebatas untuk ibadah. MasyaAllah. Dengan keadaan ekonomi yang seadanya, namun tetap berusaha mengajar anak-anak supaya bisa menjadi para penghafal Al - Qur'an. Dengan tidak adanya kafalah sebagai ustadz, Pak Empen pun harus bekerja sampingan sebagai buruh tani untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Musala tersebut digunakan untuk shalat 5 waktu dan belajar mengaji anak anak, jika sholat jumat para warga akan sholat di masjid yang berjarak 1,5 km dari jalan utama.Di musala tersebut juga tidak ada selang air wudhu, sehingga Pak Empen hanya menampung air hujan untuk para warga wudhu.