Menurut data dari Kementrian Kesehatan RI, Indonesia berada pada urutan ke-8 di Asia Tenggara sebagai negara dengan jumlah pengidap kanker dan tumor terbesar. Ratusan ribu dari mereka meninggal setiap tahunnya, dan banyak di antaranya yang merupakan anak-anak.

Dik Arka adalah salah satunya. Kanker tulang menggerogoti kakinya hingga bengkak sebesar kepala. Tak hanya membuatnya kesakitan, kanker juga merenggut masa remajanya. Dik Arka terpaksa keluar dari pondok pesantren tempatnya belajar dan harus merelakan satu kakinya untuk diamputasi. Meskipun telah kehilangan satu kaki, dokter mengatakan bahwa sel kanker telah menjalar ke kaki yang satunya, sehingga Dik Arka harus menghabiskan hari-harinya di rumah sakit untuk kemoterapi. Sang ayah yang bekerja sebagai tukang ojek pun harus memutar otak ke mana lagi mencari pinjaman untuk ongkos dan biaya operasional pengobatan buah hatinya.

Hal pilu serupa juga dialami okeh Dik Alifa yang idap leukimia atau kanker darah. Meskipun terlihat sehat dari luar, sel kanker menggerogoti tubuhnya dari dalam. Sudah puluhan kemoterapi ia jalani, tapi badannya terus menjadi kurus, bahkan kakinya membengkak hingga harus dililit oleh perban. Tak terhitung berapa banyak uang yang dikorbankan oleh ayahnya dari hasil menjual aset mereka yang tak seberapa. Bahkan, sang ayah harus rela keluar dari tempat kerja, demi mengawal proses pengobatan Alifa.

Ada pula Dik Ahmad yang idap tumor bibir hingga pipinya membengkak sebesar ini. Benjolan tersebut membesar dan menjalar, membuat Dik Ahmad kesulitan makan dan minum sehingga membuatnya kekurangan nutrisi dan sering drop. Ketidakberdayaan ekonomi membuat Dik Ahmad hanya bisa dirawat di rumahnya. Padahal, jika tak diobati segera, tumor yang diidap adik kecil ini bisa berubah menjadi kanker ganas yang semakin membahayakan nyawanya.

Ada ribuan anak lainnya yang kini berjuang melawan kanker dan tumor. Mereka harus merelakan masa kanak-kanak hingga remaja yang tak bisa diulang. Mereka habiskan hari-hari menahan rasa sakit, sementara mereka tak tau berapa lama lagi mereka bisa bertahan.

Sobat Quran, mari berikan uluran tangan pada mereka. Jangan biarkan lebih banyak anak-anak Indonesia yang kehilangan nyawa karena penyakit ini.

“Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim)