
DARURAT ! Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT
Yuk Bantu Sekarang
Info Lembaga

Dompet Dhuafa
Tentang program
Pada malam tanggal 03 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, mengalami erupsi yang mengakibatkan lahar panas mengalir ke pemukiman warga. Bencana ini telah merenggut nyawa 10 orang dan meninggalkan banyak orang dalam keadaan terdesak dan membutuhkan bantuan.
Sumber : detik.com
"Per hari ini pukul 10.20 WIB kami mengonfirmasi sudah ada 10 korban jiwa, sembilan sudah dievakusi dan satu korban belum dievakuasi karena posisi tertimpa reruntuhan sehingga masih menunggu personal SAR terkait," ujar humas BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan pers pada Senin (04/11). (bbc.com)
Akibat dari erupsi tersebut sejumlah bangunan juga ikut terbakar. Banyak rumah rusak parah, mengakibatkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal. Korban juga memerlukan bantuan untuk makanan, tempat tinggal sementara, perawatan medis dan lainnya.
Sumber : detik.com
"Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki disertai muntahan lahar panas, pasir, dan bebatuan itu menyebabkan beberapa rumah terbakar. Sekolah dan rumah warga rusak parah. Kendaraan yang terparkir di luar juga rusak. (detik.com)
Mari kita bersatu untuk membantu saudara-saudara kita di Flores Timur. Setiap sumbangan, sekecil apapun, sangat berarti bagi mereka yang terkena dampak bencana ini. Kita dapat memberikan harapan dan meringankan beban mereka.
Fundraiser
Lihat SemuaSiap Meluncur

Hobi Beramal Sholeh
SIAP 86
Yuk jadi Fundraiser
program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua14 Mar 2025
Pencairan Dana Rp 359.948
Kebutuhan para penyintas Bencana di Indonesia.
belum lama ini berbagai bencana terjadi di Indonesia, mulai dari erupsi gunung lewotobi laki-laki di NTT, bencana longsor di Sukabumi dan Pekalongan, Banjir yang melanda Jabodetabek.
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
3 bulan yang lalu
Rp 2.000
Hamba Allah
3 bulan yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
3 bulan yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
3 bulan yang lalu
Rp 5.000

Hamba Allah
3 bulan yang lalu
Rp 2.000