“Aduhh, ustadzah, hujan,” ujar salah satu anak kecil.

“Ya Allah, beres-beres yuk nak!,” timpal Ustadzah Nuraida, saat rintiknya kian menderas.

Mereka berbondong-bondong memasukan buku, alquran dan Iqra ke dalam tas, lalu bergegas mengikuti langkah satu sama lain untuk berteduh di rumah sang ustadzah yang sederhana.

TPQ Al-Bina, kini bukanlah lagi sebuah tempat yang nyaman untuk anak-anak Kampung Buntang Gas, Desa Taen Terong Satu, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Kini bangunannya sudah habis diterjang badai seroja. Reruntuhannya masih bisa dilihat jelas oleh anak-anak. Setiap hari mereka belajar berdampingan dengan reruntuhan bangunan tersebut. Menggelar tikar dan mengaji dengan keadaan yang seadanya.

Bangunan reyot yang tinggal kenangan tersebut merupakan TPQ satu-satunya di Kampung Buntang Gas. Dulu, sekitar tahun 2011, Ustadzah Nuraida berinisiatif untuk membangun tempat mengaji anak-anak. Hal itu dilakukannya secara suka rela karena melihat aktivitas anak-anak setelah sekolah hanya bermain bahkan sampai malam.

Setelah jadi, meskipun jauh dikatakan sebagai bangunan layak, TPQ Al-Bina milik Ustadzah Nuraida menjadi rumah bagi 37 orang anak untuk belajar agama. Orang tua dan pemerintah desa setempat sangat mendukung kegiatan tersebut. Namun sayang seribu sayang, sekarang bangunannya hancur diterjang badai awal tahun lalu.

Ustadzah Nuraida hanya bisa memandang ruruntuhan TPQ dengan nanar. Ia ingin sekali memberikan rumah terbaik untuk anak-anak. Agar mereka lebih bersemangat untuk mengaji kembali.

Maukah Sobat Quran bangunkan TPQ yang layak untuk anak-anak pedalaman Desa Buntang Gas? Insya Allah, pahala jariyah akan mengalir tanpa putus setiap lantunan ayat suci keluar dari santri dan Ustadzah Nuraida.

1. Klik “Donasi Sekarang”

2. Isi Nominalnya

3. Pilih Metodenya. Donasi bisa melalui GoPay.