“Barangsiapa yang membangun rumah Allah di dunia, maka Allah akan membangun baginya rumah di surga.” - HR. Bukhari

Betapa indahnya janji Allah untuk kita manusia yang hidup di bumi. Allah telah menjanjikan ganjaran berupa rumah di surganya kelak, bagi siapa pun yang ikhlas dan ridha menyisihkan hartanya untuk ikut membangun rumah Allah.

Dalam hadist lain dari Ibnu Majah menyebutkan,

“Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738).

Dalam hadist ini disebutkan, siapa pun yang ikut membangun masjid meskipun hanya menyumbang satu bata atau hanya bagian terkecil dari masjid, akan mendapatkan pahala yang tak terkira.

__________________

Banyak TPQ Pedalaman yang Membutuhkan Bangunan Layak

Sobat Quran, kami menemui banyak sekali saudara kita yang membutuhkan terutama anak-anak. Mereka butuh ruang untuk belajar agama, apalagi untuk desa-desa di daerah minoritas. Ustad mereka secara suka rela mengajar, berharap ada banyak anak yang berhasil menjadi penghapal Quran dan tentunya dekat dengan Tuhan dan agamanya.

Contohnya ada TPQ (Taman Pendidikan Quran) Al-Bina, sudah sejak tahun 2011, Ustadzah Nuraida secara suka rela membangun TPQ di halaman rumahnya untuk anak-anak pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Banyak orang tua yang menitipkan anaknya di TPQ Al-Bina karena TPQ tersebut merupakan satu-satunya di Kampung Buntang Gas.

Namun kini bangunannya hancur, hanya tinggal reruntuhan akibat diterjang badai seroja. Kini mereka hanya bisa mengaji di halaman di atas tikar dan terancam tidak bisa mengaji, karena cuaca yang tidak mumungkinkan

Hal serupa juga dialami oleh anak-anak di pedalaman Musi Rawas. 97 orang santri harus berdesak-desakan karena bangunannya sempit dengan pondasi yang rentan. Atapnya juga terbuat dari jerami yang disusun seadanya.

Lalu, ada TPQ Al-Misbah dan TPQ milik ustad Rudini yang sama-sama terbuat dari pelupu bambu. Memiliki luas kurang lebih 2x3 meter sementara muridnya sudah melebihi 30 orang. Kalau hujan mereka khawatir bangunannya akan roboh.

Sobat Quran, begitu mulia para ustad dan ustadzah yang secara suka rela mengabdi di pedalaman. Tentunya mereka punya harapan lebih agar tempat mereka mengajar bisa benar-benar menjadi tempat layak yang akan mencetak para generasi muslim penghapal Quran di kemudian hari.

Sudikah Sobat Quran untuk membantu membangunkan TPQ yang layak untuk mereka?