Cahaya Qur'an menyala  dari Timur Indonesia yakni di Pulau Solor NTT

“Dengan tanah wakaf ini, insyaallah saya ingin sekali mewujudkan pembangunan Pondok Tahfidz Pertama di Pulau Solor, Flores Timur, NTT,” demikian harap dan do'a Ustadz Muslahuddin Mahlin.

Sahabat, harapan Ustadz Muslahuddin juga menjadi cita-cita bagi 86 santri dhuafa penghapal Qur’an di Desa Watohari, Pulau Solor, NTT. Semangat mempelajari Al-Qur’an para santri dan warga sekitar semakin menguatkan syiar Islam yang telah menyala terang di pulau itu.

Alhamdulillah, dukungan warga sangat besar bahkan salah satu warga telah mewakafkan tanahnya seluas 2 hektar untuk pembangunan pondok tahfidz. Nah, sahabat, insyaallah, jika sudah terbangun, nantinya siapapun boleh belajar Qur’an di sini, apalagi bagi anak-anak yatim dan dhuafa.

Namun sedihnya untuk saat ini, para santri harus berdesakan mempelajari Qur’an di sebuah saung sederhana. hampir sepanjang hari, para santri belajar mengaji dan menghafal Qur'an di saung itu, bahkan di tengah terik matahari. Lebih sedih lagi, Al-Qur’an dan kitab yang mereka gunakan pun sudah lusuh dan robek.

Foto: Santri sedang mengaji

Foto: Al-Qur'an yang dipakai para santri

Sahabat yang baik, segala keterbatasan yang ada, tak membuat para santri putus asa. Mereka tetap mengaji dan terus belajar demi impian untuk membahagiakan kedua orangtuanya kelak di hadapan Allah SWT.

Sahabat, mari kita menjadi hamba-hamba Allah SWT yang mendukung upaya para santri dengan patungan membangun dan memakmurkan pondok tahfidz pertama di Pulau Solor, NTT. Sampaikan donasi terbaik dengan cara: klik "DONASI SEKARANG";