Warga Dusun Bumi Ayu hidup dalam ketakutan! Setiap melewati jembatan di dusun mereka rasanya seperti uji nyali. Hal itu dikarenakan jembatan gantung sudah hampir ambruk. Padahal jembatan itu satu-satunya akses yang bisa dilewati.

“Kami selalu khawatir kalau anak-anak mau menyebrang, nanti kalau jatuh bagaimana?” ujar seorang warga yang baru saja menyebrangi jembatan dengan menuntun sepeda motornya.

Sementara di belakangnya, beberapa anak digendong orang tuanya karena takut menyebrangi jembatan tinggi yang miring, sering bergoyang, dan kayunya sudah lapuk.

Jembatan Bumi Ayu ini menghubungkan Desa Sukadana dan Sukorejo, Kab. Way Kanan, Lampung. Warga bergantung pada jembatan ini untuk akses ke puskesmas, kebun, pasar, dan sekolah tiap harinya.

Dalam sehari, kurang lebih ada 50 kendaraan yang harus menyebrangi jembatan Bumi Ayu. Bayangkan betapa berbahayanya bila jembatan ini tidak segera diperbaiki.

Warga sempat gotong-royong untuk memperbaiki jembatan, tapi hasilnya tidak maksimal karena kekurangan biaya. Mayoritas warga hanya buruh kebun atau buruh tani dengan upah minim.

Alhasil, mereka hanya menambal kekurangan seadanya asal bisa dilewati kembali. Padahal, mereka sangat membutuhkan jembatan layak dan kokoh yang dapat diakses untuk jangka waktu lama supaya tidak berbahaya saat menyebrang.

Sahabat, mari kita bantu warga Bumi Ayu untuk bangun jembatan yang lebih aman, layak, dan kokoh supaya bisa dirasakan manfaatnya lebih lama!