![Wakaf Air Bersih untuk Suku Akit & Mualaf Pedalaman Riau](https://amalsholeh-s3.imgix.net/cover/XbtsmQBPVIWCwSTtgkWDYdMYRe2Hz6lINTSApu1K.jpg?w=385&fit=crop&auto=format,compress)
Wakaf Air Bersih untuk Suku Akit & Mualaf Pedalaman Riau
Sudah puluhan tahun warga di Desa Bandarjaya, Kab. Kepulauan Meranti, Provinsi Riau menggunakan air gambut untuk kebutuhan sehari-hari.
Info Lembaga
![Harapan Amal Mulia](https://amalsholeh-s3.imgix.net/avatar/rNvJ7DV5X6oHbEFwAJllIXin5GjlC1Z4UhYcHgUF.jpg?ar=1:1&w=80&fit=crop&auto=format,compress)
Harapan Amal Mulia
Tentang program
Ada 2,2 juta hektar lahan gambut di Provinsi Riau yang keberadaannya sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi Kabupaten Meranti yang bisa menjadi salah satu penghasil sagu terbanyak setelah Maluku dan Papua. Namun, meskipun dikenal banyak memiliki manfaat, air pada lahan gambut sangatlah berbahaya bila dikonsumsi. Pasalnya, air gambut ini memiliki kandungan logam dan tingkat keasaman tinggi yang dapat membuat gigi keropos dan memicu kanker.
Itulah yang diresahkan para warga Suku Akit, Desa Bandarjaya, Kabupaten Meranti selama berpuluh-puluh tahun ini. Mereka menggunakan air yang bercampur sisa pembusukan rawa-rawa ini untuk kebutuhan sehari-harinya.
Desa Bandarjaya sendiri merupakan desa yang sunyi dari peradaban. Di sana masih banyak suku asli, termasuk Suku Akit, yang belum tersentuh pembangunan, khususnya urusan air. Bahkan, untuk memasuki desa ini pun akses jalannya cukup sulit. Dari pusat kota kita harus menempuh perjalanan laut dan darat yang kondisi jalannya masih tanah.
Saat ini, baru diketahui ada sekelompok mualaf yang terlahir di sana. Mereka pun menggunakan air berwarna mirip teh ini untuk berwudhu 5 kali sehari, mandi, hingga mencuci.
Mayoritas warga di Desa Bandarjaya bekerja sebagai petani. Meskipun, Kabupaten Kepulauan Meranti dikenal sebagai penghasil sagu terbesar di Indonesia, nyatanya penghasilan buruh tani di Desa Bandarjaya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian mereka saja.
Warga di Desa Bandarjaya belum mampu membangun fasilitas air yang memadai. Bahkan, anak-anak disana pun mengambil wudhu langsung dari sungai air gambut tanpa melalui proses filtrasi air terlebih dahulu. Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi kondisi kesehatan mereka di masa mendatang.
Sahabat, tidak semua orang mendapatkan kemudahan untuk mengakses air bersih yang aman dikonsumsi. Maka dari itu, mari kita bantu saudara-saudara di Suku Akit serta mualaf pedalaman Riau untuk mendapatkan akses air bersih!
Selain membuatkan sumur bor mandiri, masyarakat pedalaman Riau juga membutuhkan teknologi IPAG (Instalasi Pengolahan Air Gambut) untuk bisa mengubah air merah di sana menjadi jernih dan segar. Setelah itu, akan dibangunkan pula MCK layak di madrasah kawasan warga mualaf.
Semoga wakaf darimu mengalirkan pahala selalu, sepanjang air bersih tersebut digunakan dari generasi ke generasi.
Salurkan sedekah terbaik dengan cara:
Jl. Raya Cileunyi - Rancaekek Rt 01 Rw 04 Kec. Cileunyi kab. Bandung Jawa Barat 40394 Whatsapp Center: 081 1234 1400 |
Fundraiser
Lihat SemuaRefaldo Dius Samudra
Yuk jadi Fundraiser
program ini
Berita Terbaru
Lihat Semua22 Jan 2024
Pencairan Dana Rp 2.332.895
Bismillah
Assalamualaikum sahabat Amal
insyaa Allah untuk dana yang kami cairkan saat ini akan kami pergunakan untuk pengadaan dan pemiliharaan sumur serta mesin air di daerah suku Akit, Riau.
Terima kasih
Donatur
Lihat SemuaHamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 5.000
Hamba Allah
1 tahun yang lalu
Rp 5.000