“Gimana ya rasanya bisa pakai baju baru lebaran nanti?”

Dalam pertanyaan itu, tersimpan harapan sederhana mereka, anak yatim piatu dan dhuafa. Mereka hanya ingin merasakan bisa menggunakan baju baru saat lebaran nanti.

Mungkin bagi kita, membeli baju baru merupakan hal yang mudah dilakukan. Bahkan, banyak dari kita bisa membeli baju baru rutin satu bulan sekali. Namun, bagimana dengan anak-anak yatim piatu dan dhuafa?

Mereka hidup tanpa orang tua. Lantas, siapa yang akan membelikan baju mereka? Mereka hidup jauh dari cinta dan kasih sayang keluarga. Hidup tanpa orang tua membuat mereka harus berjuang, meski hanya untuk sesuap nasi.

Salah satunya adalah Sari (13th). Gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara menumpang tinggal bersama Pamannnya di Kelurahan Nusa Kenari, Kec. Teluk Mutiara, Kab. Alor, NTT. Setiap lebaran, Sari hanya bisa memakai baju seadanya yang dimilikinya. Sampai-sampai, ia pernah ditanya temannya mengapa ia tidak memakai baju baru.

Sari pun hanya bisa menjawab pertanyaan itu dengan senyuman. Dalam hatinya, ia juga ingin bisa memakai baju baru. Pamannya hanya bekerja sebagai ojeg dan kuli bangunan harus menghidupi kelima anak dan istrinya.

“Pengen banget Kak, bisa pakai baju baru pas lebaran kaya temen-temen lain. Sari belum pernah beli baju baru buat lebaran, Kak..” ungkap Sari sambil membereskan cucian piringnya.

Sari hanya satu dari 4,8 juta anak telantar lainnya. Setiap lebaran, mereka menggunakan baju yang biasa digunakan sehari-hari selama bertahun-tahun. Tak jarang, baju itu sudah lusuh dan tipis karena sering dipakai.

Mereka semua memiliki harapan yang sama. Mungkin terlihat sederhana bagi kita, tapi sangat berarti bagi mereka.

Ayo #KakakBaik sama-sama kita wujudkan harapan mereka. Kita kirimkan perlengkapan ibadah dan baju baru untuk anak-anak yatim piatu dan dhuafa di hari raya. Semoga, akan ada banyak senyum tercipta di bulan Ramadhan tahun ini berkat kebaikan Kakak.

Rumah Asuh

Kompleks Setra Dago

Jl. Setra Dago Barat No. 33, A

Antapani, Bandung