Sudah 10 tahun Yogi idap tumor rahang. Ia tak kuasa meminta orangtua untuk operasi sebab tau penghasilan ayahnya sebagai tukang kacamata keliling tak seberapa dan kini cenderung sepi peminat.

Pada usia 16 tahun, ada gigi yang tumbuh di rahang sebelah kanannya yang mengarah ke arah bawah hingga menembus daging. Keluarga pun membawa Yogi ke puskesmas untuk diperiksa, namun sesampainya di sana, puskesmas merujuk Yogi ke RS Sanglah di Bali sementara rumah mereka berada di di Kampung Pedaleman, Desa Masbagik Utara, Kec. Masbagik, Kab.Lombok Timur, Prov. NTB.

“Padahal saat itu gak ada uang, tapi ayah ngusahain untuk bawa aku berobat,” – ucapnya bangga pada sang ayah.

Dokter menyarankan untuk mencabut gigi Yogi. Namun, tak lama setelah dicabut, benjolan timbul di area yang sama. Dokter bilang tulang rahang Yogi mengalami pembusukan dan harus dipotong kemudian diganti dengan tulang rusuk. Akang tetapi, antrian untuk operasi cukup panjang sehingga keluarga Yogi harus menunggu terlebih dahulu. Sementara mereka tak memiliki cukup biaya untuk menetap di Bali. Akhirnya Yogi dan keluarganya pun memilih untuk pulang dan menunda operasi. Hingga sekarang, Yogi hanya dirawat seadanya di rumahnya.

“Saya pengen banget makan enak, tapi Allah sedang menguji saya. Saya harus semakin bersabar,” ucapnya tegar

10 tahun tanpa penanganan serius, tumor di rahang Yogi kerap mengeluarkan nanah lewat mulut hingga membuatnya kesakitan saat mengunyah makanan. Jika tak segera diobati maka tumor akan mengganas dan menyebar ke seluruh area rahang dan mulutnya.

"Barangsiapa, melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat," - (HR Muslim)

Sobat Quran, selayaknya hadist di atas, mari kita bantu Yogi sebagai saudara sesama muslim, untuk memeroleh pengobatan yang tepat segera.