Latar Belakang

Penentasan kemiskinan serta pemerataan kesejateraan masih menjadi PR besar bagi bangsa kita. Masyarakat yang sejahtera akan menciptakan kehidupan yang damai, rukun, dan berkualitas. Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah khususnya dalam menekan laju kemiskinan di Indonesia. Pada dasarnya, penentasan kemiskinan bukan hanya menjadi kewajiban pemerintah saja. Tetapi, kita pun harus mengambil peran dalam meningkatkan taraf kehidupan masyarakat sekitar sebagai wujud sumbangsih terhadap negara sekaligus ketaqwaan pada Allah SWT.

Islam sebagai agama rahmat telah mensyariatkan bagaimana pola kehidupan sosial antar manusia. Zakat merupakan wujud konkret bahwa agama bukan hanya mengatur kehidupan individu tetapi juga kehidupan individu sebagai bagian dari masyarakat. “Dan dirikanlah Shalat serta tunaikanlah zakat” (QS. Al-Baqarah : 110). Shalat adalah bentuk Ibadah Mahdhoh sementara Zakat merupakan Ibadah Ghoir Mahdhoh, keduanya merupakan ibadah yang saling melengkapi.

Terdapat keterkaitan antara perempuan dengan kondisi kemiskinan, perempuan lebih tertinggal dalam mengakses sumberdaya ekonomi sebagai pintu dalam memperoleh penghidupan yang layak. Upaya tersebut mengisyaratkan bahwa penurunan angka kemiskinan harus bisa mendorong peningkatan partisipasi dan kesejahteraan perempuan terutama mereka yang terpaksa menjadi orang tua tunggal (single parent). Apabila perempuan tidak dijadikan target sasaran pengentasan kemiskinan dan analisis gender tidak digunakan untuk melihat akar penyebab kemiskinan, maka program-program pengentasan kemiskinan tidak akan bisa berhasil secara maksimal.

Program UMIPRENEUR dimaksudkan agar kesenjangan sosial bisa terus diminimalisir melalui sisi perempuan. Masyarakat (termasuk didalamnya perempuan) yang produktif adalah masyarakat yang mampu berdiri sendiri, menggali potensi yang ada dalam diri juga yang ada disekitarnya. Membentuk masyarakat produkti berarti memerangi kemiskinan. Maka, hadirnya program ini diharapkan mampu menekan laju kemiskinan yang kian melonjak terlebih disaat pandemi seperti ini.

Tujuan kegiatan

1. Menciptakan individu-individu produktif
2. Masyarakat mandiri secara ekonomi
3. Mengakomodasi produk dan olahan masyarakat
4. Mengelola zakat (selain Zakat Fitrah) untuk pemerataan kesejahteraan