Bebaskan Palestina, Pulihkan Kemanusiaan!

Gaza bukan hanya sebuah wilayah yang hancur oleh perang—ia adalah wajah luka kemanusiaan yang paling dalam. Sejak konflik kembali memuncak pada 7 Oktober 2023, Jalur Gaza telah menjadi saksi dari tragedi yang seharusnya tak pernah terjadi lagi di abad ini.

Hingga April 2025, lebih dari 51.000 warga Palestina kehilangan nyawa. Di antara mereka, ribuan adalah anak-anak yang tak sempat tumbuh besar, perempuan yang terbunuh saat melindungi keluarganya, dan lansia yang meregang nyawa dalam reruntuhan rumah yang dulu penuh kenangan. 116.000 orang lainnya terluka, baik secara fisik maupun psikis—dan ribuan lainnya masih terkubur, tak sempat diselamatkan, bahkan sekadar untuk dimakamkan dengan layak.

Di tengah kehancuran ini, lebih dari 90% penduduk Gaza hidup dalam pengungsian, berpindah dari satu tempat tak aman ke tempat lainnya. Rumah sakit telah kehilangan fungsinya, air bersih menjadi kemewahan, dan makanan menjadi harapan yang tipis. Anak-anak menderita kelaparan dan trauma. Keluarga-keluarga menanti kabar yang tak kunjung baik.

Namun, penderitaan ini bukan hanya statistik. Ini adalah jeritan hidup manusia yang terlupakan. Ini adalah suara-suara kecil dari reruntuhan, memanggil dunia untuk tidak diam.

“Bebaskan Palestina, Pulihkan Kemanusiaan” bukan hanya seruan politis—ini adalah panggilan nurani. Karena di balik segala narasi politik, yang sejatinya terjadi adalah pembunuhan atas harapan, penghancuran atas masa depan, dan penindasan atas kehidupan itu sendiri.

Masih ada harapan! Saatnya menguatkan saudara-saudara kita di Gaza, Tepi Barat, dan pengungsi Palestina yang telah bertahan sejak 1948 hingga kini. Mari ukir senyuman, di tengah luka yang tak terlihat.

Karena saat kita memberi, kita tidak hanya mengirimkan makanan—kita mengirimkan cinta, harapan, dan kemanusiaan.

Mari kita bangun kembali Gaza, meski tantangan besar, kita tak boleh diam! Suara dan aksi kita bisa menyelamatkan nyawa, membangun kembali Gaza, dan memperjuangkan kebebasan Palestina.

Berapapun donasi yang teman-teman berikan,

itu akan sangat bermanfaat untuk saudara kita di Palestina

Jazakumullah Khairan Katsiran

Salam,

Faruq Naufal Abdullah